Performanya di Juventus Belum Apik, De Ligt Enggan Merana
AMSTERDAM – Matthijs de Ligt tidak memungkiri bahwa penampilannya bersama Juventus di sejauh ini belum terlalu menjanjikan. Meski begitu, De Ligt tidak ingin terlalu larut dalam kekecewaan, dan berharap bisa memperbaiki performanya seiring berjalannya waktu.
Sebagaimana diketahui, De Ligt sendiri resmi bergabung dengan Juve pada jendela transfer musim panas 2019. Manajemen Bianconeri –julukan Juve– merekrutnya dari Ajax Amsterdam dengan mahar mencapai 85 juta euro atau sekira Rp1,3 triliun.
Kehadiran De Ligt sendiri mendapatkan sambutan luar biasa dari para Juventini –sebutan pendukung Juve. Hal tersebut memang tidak berlebihan, mengingat De Ligt memang menunjukkan performa luar biasa di lini pertahanan Ajax pada musim 2018-2019.
Baca Juga: Sarri Berniat Datangkan Tiga Pemain Liga Inggris ke Juventus di Januari 2020
Akan tetapi penampilan impresif De Ligt tersebut belum nampak bersama Juve sejauh ini. Bahkan dari tujuh pertandingan yang sudah dimainkan De Ligt bersama Juve, performa sang pemain dinilai jauh dari ekspektasi.
De Ligt sendiri tidak memungkiri bahwa penampilannya bersama Juve saat ini memang belum terlalu menjanjikan. Namun bek berusia 20 tahun tersebut mengaku bakal tetap berjuang agar bisa menjawab segala kritikan yang saat ini diterimanya.
“Di Ajax saya merasa tidak terkalahkan, namun saat ini berbeda. Tapi saya pikir itu normal karena segalanya baru bagi saya. Saya menjalani kemajuan dan saya tidak khawatir,” ucap De Ligt, seperti dilaporkan oleh Goal, Rabu (16/10/2019).
“Saya tidak dapat memastikan mengapa saya tidak bermain sebaik yang saya inginkan. Kini yang bisa saya lakukan adalah terus bekerja, melakukan yang terbaik dan mencoba belajar dari rekan satu tim saya,” sambungnya.
Baca Juga: Rabiot dan De Ligt Belum Maksimal, Dirketur Juventus: Nedved Juga Begitu
“Saya bermain dan itu hal utama karena, pada akhirnya, saya merasa sangat yakin bahwa semuanya akan berjalan dengan baik, dan musim ini akan menjadi positif,” tuntas personel Timnas Belanda tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)
