“Kami harus mencari keseimbangan antara audiens global dan domestik. Ini bukan hanya soal waktu penyiaran, tetapi juga distribusi hak dan siapa yang menyiarkan pertandingan,” ujar Giorgio Ricci, mengutip dari ESPN, Kamis (22/8/2019).
“Dari sisi itu, perbedaan antara Liga Inggris dengan Italia cukup jauh. Ini adalah cerita usang dan salah satu alasan utama untuk mengejar ketertinggalan,” imbuh pria berpaspor Italia itu.

Sayangnya, perubahan itu kemungkinan besar tidak terjadi dalam waktu dekat. Sebab, pemegang hak siar Liga Italia saat ini masih terikat kontrak hingga 2021.
(Fetra Hariandja)