LONDON – Jose Mourinho mengatakan bahwa dirinya tidak bakal mengubah filosofi sepakbolanya ketika nanti melatih klub lagi. Sebab Mourinho masih percaya betul bahwa tidak ada yang salah dengan filosofi sepakbola yang selama ini dianutnya.
Nama Mourinho sebagai pelatih memang mencuat ketika ia berhasil membawa FC Porto menjuarai Liga Champions di musim 2003-2004. Sejak saat itu sejumlah prestasi gemilang berhasil diraih Mourinho bersama klub-klub yang dibesutnya macam Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United.

Akan tetapi pada akhir-akhir masa kepelatihannya di Man United, sejumlah komentar negatif didapat Mourinho. Mourinho akhirnya didepak dari kursi kepelatihan Man United. Meski gagal di Man United, tak membuat Mourinho kapok untuk melatih.
Baca Juga: Pogba: Man United Pecat Mourinho Lantaran Hasil Buruk, Bukan karena Pemain!
Pria asal Portugal tersebut pun berencana untuk kembali membesut klub di musim 2019-2020. Para pengamat pun meminta agar Mourinho mengubah sistem permainannya jika akhirnya melatih klub baru pada musim panas nanti.

Sebab gaya bermain bertahan dan tak menghibur yang kerap dianut Mourinho disinyalir sudah ketinggalan zaman. Akan tetapi Mourinho nampaknya tak tertarik mengikuti saran itu, dan tetap berpegang teguh akan filosofi sepakbola yang dianutnya.
“Saya memenangkan gelar di mana pun saya melatih dan saya tidak bisa lari dari mentalitas saya. Beberapa pelatih suka menjual ide filosofi, tetapi Anda harus menjual filosofi tersebut setelah meraih gelar. Jika Anda tidak meraih gelar juara apa pun, lalu itu apa gunanya?” ucap Mourinho, seperti dikutip dari BBC Sport, Minggu (24/3/2019).
(Mochamad Rezhatama Herdanu)