PHNOM PENH – Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, mengaku bangga bisa mengantarkan Garuda Muda menjadi juara Piala AFF U-22 2019. Menurut Indra, Indonesia telah bisa berdiri di atas kaki sendiri. Dalam artian, Indonesia tidak bergantung pada negara lain untuk bisa menjadi juara.
Dari seluruh negara peserta di kejuaraan Piala AFF U-22 2019, kebanyakan dipimpin oleh pelatih asing, yakni pelatih yang tidak datang dari negara mereka sendiri. Hal itulah yang membuat Indra bangga karena terbukti tim racikannya bisa bersaing dengan negara-negara tersebut dan menjadi juara pada akhirnya.
(Baca juga: Pemberantasan Mafia Bola dan Trofi Juara Piala AFF U-22, Kebangkitan Sepakbola Indonesia?)
Kesuksesan tersebut merupakan yang kedua bagi Indra. Pada 2013, pelatih asal Sumatera Barat itu berhasil mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF. Meski begitu, Indra tak lantas jemawa. Ia langsung mengalihkan fokus ke turnamen berikutnya. Saat ini, ia akan segera mempersiapkan tim untuk berlaga di ajang Piala Asia U-23.
“Alhamdulillah setelah waktu 2013 juara Piala AFF U-19, sekarang U-22. Yang bikin saya agak surprise, hampir semua negara (yang berlaga) semua menggunakan pelatih asing. Satu-satunya yang pelatih lokal hanya Indonesia. Tentu saja ini kita sudah berdiri di atas kaki kita sendiri,” terang Indra seperti dalam rilis yang diterima Okezone, Rabu (27/2/2019).

“Kita berdiri di atas kaki kita sendiri. Bisa asal kita mau! Kami akan mulai TC tanggal 2 dan ada tujuh pemain baru yang kami panggil, dan tanggal 28 (Februari) dan 1 (Maret) istirahat. Tanggal 2 (Maret) mulai latihan. 23 ditambah tujuh pemain jadi 30 lagi, nanti kami siapkan 23 pemain ke AFC,” lanjut Indra.
(Fetra Hariandja)