Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Fakta Final Piala AFF U-19 2018, Nomor 1 Bikin Heboh

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 15 Juli 2018 |16:33 WIB
7 Fakta Final Piala AFF U-19 2018, Nomor 1 Bikin Heboh
Timnas Malaysia U-19. (Foto: Antara)
A
A
A

SIDOARJO – Gelaran Piala AFF U-19 2018 yang diselenggarakan di dua kota di Jawa Timur, yakni Gresik dan Sidoarjo, telah selesai digelar. Laga pamungkas Piala AFF U-19 2018 mempertemukan Tim Nasional (Timnas) Malaysia U-19 melawan Myanmar pada Sabtu 14 Juli 2018 malam WIB telah menemukan pemenangnya. Malaysia tampil lebih unggul dan berhasil memastikan diri keluar sebagai kampiun usai menaklukkan Myanmar dengan skor 4-3.

Di balik kemenangan Malaysia, ternyata ada sejumlah fakta menarik yang tersaji selama pertandingan final tersebut digelar. Kali ini, Okezone akan membahas fakta-fakta menarik tersebut. Berikut tujuh fakta menarik final Piala AFF U-19 2018:

7. Hanya 600 Penonton yang Tonton Pertandingan Langsung

Bagi sebuah pertandingan final, kehadiran suporter menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan. Ketidakhadiran suporter membuat laga final bak memasak sayur tanpa garam, hambar. Begitulah perumpamaan laga final antara Myanmar kontra Malaysia di Piala AFF U-19 2018.

Bagaimana tidak, dari 35 ribu penonton jumlah maksimal kapasitas Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang menjadi tempat pertandingan tersebut digelar, hanya 600 orang yang menyaksikan pertandingan final ini. Hampir seluruh sisi tribun Gelora Delta Sidoarjo ‘hampa’. Jumlah itu jauh berkurang dari pertandingan perebutan juara ketiga yang mempertemukan Indonesia kontra Thailand yang disaksikan 3.123 penonton.

Timnas Malaysia U-19 vs Myanmar U-19

(Foto: Okezone/Avirista Midaada)

Faktor musuh bebuyutan di kubu Malaysia disinyalir menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat Sidoarjo enggan menonton. Bahkan, bila mereka menonton, Myanmar diyakini bakal lebih dijagokan untuk menjadi juara ketimbang anak asuh Bojan Hodak. Hal ini pun diamini oleh salah satu penonton yang menyaksikan laga pamungkas tersebut.

“Saya mending jago Myanmar. Kalau jago Malaysia apalagi juara gengsilah sebenarnya,” ujar Andi Setiawan, salah seorang penonton laga final Myanmar kontra Malaysia kepada Okezone, saat pertandingan berlangsung.

Tetapi, harapan Andi sirna. Sebab, Malaysia tampil lebih impresif sehingga dapat memenangkan pertandingan dan meraih gelar juara Piala AFF U-19 2018.

6. Pembangunan Pagar Loket yang Sia-Sia

Pentingnya laga final membuat faktor keamanan selalu menjadi prioritas utama, tak terkecuali di laga final Piala AFF U-19 2018. Terlebih, di laga sebelumnya, tuan rumah, Indonesia, berjuang merebut ‘juara hiburan’ kontra Thailand.

Sejumlah pagar berlapis pun dibuat di sekitar loket masuk sisi barat atau di bawah tribun utama. Ya, pengalaman kerusuhan saat antrean pembeli tiket laga semifinal Indonesia kontra Malaysia membuat pihak keamanan begitu mengantisipasi betul jalannya laga ini. Tetapi, alih-alih laga berlangsung ramai, loket justru dibiarkan menganggur.

Timnas Myanmar U-19

(Foto: Antara)

“Sepi ini, tiketnya masih banyak,” ujar petugas penjaga loket sambil tertawa sesaat setelah babak pertama final Piala AFF U-19 berakhir.

Alhasil, pagar besi yang disiapkan pihak panitia pelaksana (panpel) yang dibantu aparat keamanan guna mengantisipasi kepadatan penonton pun seolah-olah tak terpakai.

5. Tercipta 7 Gol

Laga final Piala AFF U-19 2018 berjalan cukup seru. Meski turnamen tak masuk agenda resmi FIFA, kedua tim yang tampil tetap optimal demi mempertaruhkan gengsi sesama tim Asia Tenggara. Alhasil, jual beli serangan terjadi sejak kick off babak pertama. Malaysia yang sudah telanjur panas langsung membuat gol cepat pada menit ke-4 melalui Awang Muhammad Faiz, disusul gol oleh Nik Akif Syahiran menit ke-19.

Tetapi, Myanmar yang terkejut akhirnya mampu bangkit cepat dan membalikkan keadaan dalam waktu 6 menit saja. Gol Win Naing Tun pada menit ke-24 dan dua gol dari Myat Kaung Khant pada menit ke-27 dan ke-31 membuat Malaysia tertinggal hingga babak pertama berakhir. Kedudukan 3-2 bagi Myanmar.

Timnas Malaysia U-19

(Foto: Antara)

Di babak kedua, drama gol kembali terjadi. Kelengahan Myanmar dibayar mahal oleh bek Malaysia, Shivan Pillay Asokan, yang mencetak gol pada menit ke-76.

Saat pertandingan sudah akan berakhir imbang karena laga hanya menyisakan satu menit, serangan terakhir Malaysia melalui proses tendangan bebas justru berbuah gol yang diciptakan Nik Akif Syahiran pada menit ke-93, berhasil membuahkan hasil yang manis. Mereka pun memastikan diri unggul atas Myanmar dengan skor 4-3. Hingga sang wasit, Nguyen Hien Triet, meniup peluit babak kedua berakhir, Myanmar harus mengakui keunggulan Malaysia 3-4.

4. 2 Gelandang Masing-Masing Tim Cetak 2 Gol

Dari tujuh gol yang dicetak oleh kedua tim, baik Myanmar maupun Malaysia, di laga pamungkas ini, peran gelandang masing-masing tim ternyata amat sentral. Di kubu Myanmar, nama gelandang tengah sekaligus kapten tim, Myat Kaung Khant. menjadi pengatur serangan anak asuh Myo Hllaing Win ini. Sementara di kubu Harimau Muda –julukan Timnas Malaysia U-19, nama Nik Akif Syahiran tak bisa dipisahkan dari alur serangan Malaysia.

Timnas Malaysia U-19 vs Myanmar U-19

(Foto: Antara)

Bahkan, kedua pemain ini pula ‘kompak’ mencatatkan namanya dua kali di papan skor. Myat Kaung Khant mencatatkan namanya di daftar pencetak gol bagi Myanmar pada menit ke-27 dan ke-31. Sementara itu, Nik Akif mencetak gol menit ke-19 dan 93. Bahkan, Nik Akif Syahiran pun didapuk sebagai pemain terbaik di laga Sabtu 14 Juli 2018 malam.

3. Gol di Menit Akhir

Sepakbola adalah drama yang sempurna. Begitulah ungkapan bagi pencinta sepakbola di mana pun berada. Bagaimana tidak, di saat kedua kubu sudah ‘pasrah’ dengan hasil imbang dan akan menuju babak adu penalti karena skor masih sama kuat 3-3, Nur Akif muncul sebagai aktor protagonis bagi Malaysia.

Timnas Malaysia U-19

(Foto: Antara)

Sebuah sepakannya yang memanfaatkan proses tendangan bebas di menit 90+3 dari 4 menit tambahan waktu yang diberikan wasit mampu dikonversikan menjadi gol. Alhasil, kedua kubu yang sudah menyiapkan algojo penalti pun terkejut. Bahkan, Pelatih Malaysia, Bojan Hodak, mengaku tak memprediksi gol tersebut.

“Gol di injury time, melalui proses servis itu mengejutkan saya,” ujarnya saat konferensi pers.

2. Ketidakhadiran Myanmar di Konferensi Pers

Entah karena kecewa setelah dikalahkan Malaysia atau karena kelelahan, Myanmar melewatkan sesi konferensi pers yang seharusnya dilakukan setiap tim pasca-pertandingan.

“Myanmar tidak mau press conference tanpa alasan yang jelas,” tutur Media Officer PSSI, Bandung Saputra.

Timnas Myanmar U-19

(Foto: Antara)

Alhasil, sejumlah media termasuk empat orang awak media asal Malaysia harus ‘balik kanan’ alias pulang lebih cepat. Ya, pasca-penyerahan medali, seluruh penggawa Myanmar langsung bergegas memasuki ruang ganti pemain. Tak lama kemudian, seluruh tim langsung keluar stadion tanpa ada yang memberi keterangan satu kata pun kepada awak media yang telah menunggu.

1. Kehadiran Menpora Malaysia

Setelah deretan tokoh Indonesia macam budayawan Emha Ainun Najib dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang hadir, kali ini giliran pejabat dari negara tetangga, Malaysia, yang menyaksikan laga Piala AFF U-19 2018. Ya, Menpora Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman, turut berada di tengah-tengah penonton tribun VIP di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Alhasil, wajah tampak dan muda sang menteri yang masih berusia 25 tahun ini menjadi rebutan objek ber-selfie ria. Tak hanya pendukung Malaysia saja yang ikut ber-selfie ria dengan Menpora Malaysia, beberapa pendukung Indonesia juga turut berfoto dengan Menpora ganteng ini.

Aparat keamanan pun dibuat kewalahan menyaksikan ulah sang menteri yang memilih duduk satu tribun dengan penonton umum. Oleh aparat keamanan, Menpora pun akhirnya dibawa menuju tribun undangan sesaat setelah kick off babak pertama dimulai.

Menpora Malaysia, Syed Saddiq

(Menpora Malaysia, Syed Saddiq. Foto: Okezone/Avirista Midaada)

Bahkan, kehadiran sang Menpora diakui kapten tim Malaysia, Muhammad Syaiful, menjadi motivasi tersendiri rekan-rekannya untuk bermain maksimal.

“Salah satu faktor yang buat kita bermain semangat karena kehadiran menteri pemuda yang baru. Dia datang memberikan kami semangat. Itu juga yang mendorong tim bermain maksimal,” terang pemain bernomor punggung 18 ini.

Sementara itu, sang Menpora mengakui kedatangannya sebagai upaya mendukung Timnas Malaysia U-19 bisa merebut juara Piala AFF U-19 2018.

“Tentu saja saya menonton semua pertandingan Malaysia sejak awal. Makanya, sekarang saya ingin hadir langsung memberikan dukungan kepada semua pemain Malaysia melawan Myanmar,” paparnya.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement