Buffon: Keputusan Wasit Sangat Kontroversial!
MADRID – Pertandingan leg II babak perempatfinal Liga Champions 2017-2018 yang mempertemukan Real Madrid dengan Juventus memang menarik perhatian publik. Bagaimana tidak, pertandingan tersebut berlangsung begitu dramatis.
Berbagai insiden terjadi di sepanjang pertandingan tersebut. Salah satu insiden yang paling menarik perhatian ialah hadiah penalti yang diberikan wasit pada masa injury time atau tepatnya di menit 90+3.
Keputusan wasit untuk memberikan hadiah penalti kepada Madrid pun menuai protes dari pihak Bianconeri –julukan Juventus. Salah satu pihak yang paling kesal dengan keputusan tersebut adalah kiper sekaligus kapten Juventus, Gianluigi Buffon. Saking geramnya, Buffon pun melontarkan protes keras kepada wasit. Meski akhirnya, wasit malah mengganjarnya dengan kartu merah.
BACA JUGA: Buffon: Memalukan, Juventus Harus Berakhir seperti Ini!
Usai pertandingan, Buffon mengaku sangat geram dengan tindakan wasit pada laga tersebut. Menurut kiper asal Italia itu, wasit mengeluarkan keputusan yang sangat kontroversial dan merugikan timnya.
Keputusan wasit memang telah merugikan Juventus. Klub asuhan Massimiliano Allegri itu pun gagal melangkah ke babak semifinal, meski meraih kemenangan 3-1 atas Madrid pada laga tersebut. Meski menang, Madrid tetap unggul dengan agregat skor 4-3. Keunggulan ini didapatkan Madrid di laga leg I.
“Saya tahu wasit melihatnya, itu jelas insiden yang merugikan. Insiden merugikan di menit ke-93 ketika kami memiliki penalti yang jelas ditolak di leg pertama. Anda tentu tidak bisa membiarkan hal ini terjadi,” ujar Buffon, sebagaimana dikutip dari Soccerway, Kamis (12/4/2018).
“Tim memberi mereka semua kekuatan, tetapi mereka menghancurkan mimpi seperti itu di akhir comeback yang luar biasa. Mereka menghancurkan semuanya dengan situasi yang meragukan. Saya bisa memberi tahu wasit apa pun yang terjadi pada saat itu, tetapi ia tidak dapat memahaminya,” kata Buffon.
BACA JUGA: Benatia Kritik Keputusan Wasit Beri Kartu Merah kepada Buffon
“Jelas, bukan hati yang ada di dalam dadanya, tetapi tempat sampah. Jika dia tidak memiliki karakter untuk memimpin di lapangan, di stadion seperti ini, Anda dapat duduk di bangku penonton bersama istri dan anak-anak Anda, meminum soda, dan makan keripik,” lanjutnya.
“Dia seharusnya melihat apa yang terjadi dalam pertandingan pembuka. Ini adalah keputusan yang kontroversial, super-kontroversial, yang diambil seseorang yang seharusnya memimpin pertandingan dengan kepekaan dan kepribadian yang baik,” tukas kiper berusia 40 tahun tersebut.
(Ramdani Bur)
