Kendati begitu, Sacchi nyatanya tak senang dengan tingkah PSG tersebut. Ia menilai bahwa proyek sebuah klub tidak hanya bertumpu kepada satu pemain saja. Sacchi pun membagikan kisahnya yang sukses meraih kejayaan kala menukangi AC Milan. Ia menerangkan kalau dirinya tak pernah bergantung kepada pemain tertentu dalam meraih kesuksesannya membangun Rossoneri –julukan Milan.
“Seorang pemain, tak peduli seberapa kuat pun dia, itu bukanlah sebuah proyek. Neymar, dia bukan sebuah proyek!” ucap Sacchi, seperti dilansir Goal, Sabtu (10/3/2018).
“Milan memenangkan Liga Italia pada 1988 bersama Marco van Basten, yang baru saja didatangkan, dan yang baru memainkan hanya tiga pertandingan penuh di liga dari 30. Jika proyek kami adalah Van Basten, kami tidak akan memenangkan apa pun,” lanjutnya.
“Kami memenangkan Piala Eropa (sekarang Liga Champions) bersama Ruud Gullit pada 1989-90 dan Anda tahu berapa banyak dia bertanding? Satu dari sembilan laga yang kami mainkan. Kami mengalahkan Barcelona di Piala Super Eropa tanpa Franco Baresi, Carlo Ancelotti, dan Gullit,” tuntas Sacchi.
(Fetra Hariandja)