MANCHESTER – Pelatih Manchester City Josep Guardiola menyebut sepakbola menyerang dapat diterapkan di Liga Inggris. Juru taktik berusia 46 tahun itu menilai, gaya sepakbola menyerang tak hanya cocok diterapkan di Liga Spanyol, namun juga di Inggris.
Ketika datang ke Inggris pada 2016, Guardiola dipercaya takkan membawa Man City berjaya jika masih mengandalkan pola tiki-taka yang diperagakannya saat menangani Barcelona dan Bayern Munich. Hal itu karena Arsene Wenger yang lebih dulu menerapkan permainan menyerang, tak kunjung membawa Arsenal juara Liga Inggris, terhitung sejak 2003-2004.
Prediksi Guardiola takkan sukses bersama Man City terbukti tepat di musim pertama menangani Sergio Aguero dan kawan-kawan. Di musim tersebut, Man City hanya finis di posisi tiga Liga Inggris, plus gagal juara di dua kompetisi domestik lain (Piala FA dan Piala Liga Inggris).
BACA JUGA: Mourinho Isyaratkan Manchester United Menyerah dari Persaingan Juara Liga Inggris
Namun, Guardiola mementahkan pendapat tersebut semusim berselang atau pada 2017-2018. Hingga Liga Inggris 2017-2018 memasuki pekan 16, Leroy Sane serta kolega sangat dominan. Saat ini mereka mengoleksi 46 angka, unggul 11 poin dari Manchester United di posisi dua.
Di musim ini, Man City pun dominan tiap kali bertemu tim teras Liga Inggris. Sebelum mengalahkan Man United 2-1 dini hari tadi, Manchester Biru mengalahkan Arsenal 3-1 dan Chelsea 1-0.
“Kami menunjukkan bahwa sepekbola seperti ini (menyerang) bisa dimainkan di Inggris. Orang-orang bilang bahwa sepakbola seperti ini hanya bisa dimainkan di Spanyol, tapi kami menunjukkan bisa menerapkannya di Inggris dengan keberanian,” kata Guardiola mengutip dari laman resmi Man City, Senin (11/12/2017).
BACA JUGA: Keributan Setelah Derby Manchester, Mourinho dan Arteta Jadi Korban
“Saya tahu semenjak musim lalu. Saya selalu percaya kami bisa melakukannya. Semua orang bisa bermain dengan cara yang mereka inginkan,” lanjut Guardiola yang terikat kontrak bersama Man City hingga 30 Juni 2019 itu.
Tak hanya dominan di Liga Inggris, Man City juga tangguh di Liga Champions. Mereka lolos ke 16 besar dengan status juara grup, mengungguli raksasa Ukraina (Shakhtar Donetsk), Italia (Napoli) dan Belanda (Feyenoord Rotterdam).
(Ramdani Bur)