Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SOCCER TIME: 5 Alasan Madrid Bisa Hattrick Juara Liga Champions, Nomor 2 Libatkan Pemain Cadangan

Tatang Adhiwidharta , Jurnalis-Kamis, 16 November 2017 |19:30 WIB
SOCCER TIME: 5 Alasan Madrid Bisa <i>Hattrick</i> Juara Liga Champions, Nomor 2 Libatkan Pemain Cadangan
Real Madrid. (Foto: Sportskeeda)
A
A
A

MELIHAT kebesaran yang dimiliki Real Madrid dalam meraih prestasi di sepakbola memang tak bisa diragukan lagi. Lihat saja bagaimana mereka mempertahankan gelar juara Liga Champions musim 2016-2017.

Namun melihat situasi saat ini, grafik permainan El Real tengah menurun. Terlihat dalam tiga laga terakhir, tim racikan Zinedine Zidane tersebut dua kali mengenyam kekalahan yakni dari Girona (Liga Spanyol) dan Tottenham Hotspur (Liga Champions). 

Pada laga terakhir sebelum jeda internasional, Los Blancos mampu membalas keraguan banyak orang. Mereka bangkit saat melawan Las Palmas, Cristiano Ronaldo dan kolega menang 3-0.

Sebagai klub besar dan memiliki akar juara, Real Madrid kerap disorot. Sebab, klub tim asal Ibu Kota Spanyol itu selalu wajib bermain bagus dan dituntut meraih kemenangan di setiap pertandingan.

Karena itu, Zidane dituntut bekerja keras dan membawa Madrid meraih hattrick juara, sekaligus mengangkat gelar juara Liga Champions ke-13. Bagaimana dan faktor apa saja yang membuat Real Madrid tetap berkuasa di kompetisi Eropa paling elite tersebut?

Berikut adalah alasan Real Madrid mampu meraih hattrick gelar juara Liga Champions musim 2017-2018:

5. Memiliki Karakter Juara yang Kuat

Sebagai tim sepakbola pada umumnya, permainan taktik, karakter dan keterampilan begitu lekat dalam dunia kulit bundar. Karena itu, semangat sebuah tim begitu penting dan sangat dibutuhkan.

Real Madrid memiliki semuanya, terlihat dalam laga final melawan Atletico Madrid pada 2014, Sergio Ramos mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di masa injury time. Namun, ta kada yang menduga kalau hasil akhir bisa menjadi 4-1 untuk kemenangan El Real.

Terbaru, tim raksasa Spanyol itu mampu menjungkalkan Juventus di laga final Liga Champions 2016-2017. Sebelumnya, tim arahan Zidane itu diprediksi sulit mempertahankan gelar juara, karena Juve memiliki pertahanan yang rapat dan juga serangan mematikan. Namun, berkat mental dan karakter juara yang dimiliki, Real Madrid mampu keluar sebagai juara dengan skor 4-1. 

4. Miliki Lini Tengah Terbaik di Eropa

Real Madrid mungkin memiliki banyak masalah, tapi mereka mempunyai lini tengah yang solid. Bisa dibilang sektor tengah mereka merupakan yang terbaik di Eropa saat ini. Lihat saja dengan keberadaan Luka Modric, Toni Kroos dan Casemiro, mereka baru-baru ini medapatkan penghargaan dari FIFA untuk berada di The Best starting XI.

Trio ini memiliki kemampuan mengatur tempo permainan El Real. Baik dari segi bertahan, dan juga melakukan serangan Kroos, Modric dan Casemiro mampu mengemban tugasnya dengan baik dan nyaris sempurna. Karena itu, tim lawan begitu sulit memprediksi dalam melakukan sebuah penjagaan ke tiga pemain El Real tersebut.

3. Sentuhan Magis Zinedine Zidane

Bagi sebagian pelatih memenangkan trofi Liga Champions merupakan sebuah impian. Tentu saja, apa yang dilakukan Zidane tidak mudah, mengatur para pemain bintang untuk menyatukan visi dan misi tim.

Pria asal Prancis itu berhasil mempersembahkan dua trofi paling bergengsi di Eropa. Itu pun terjadi dalam dua musim kepemimpinannya.

Zidane dikenal memiliki sentuhan magis. Dirinya mampu membuat eksperimen yang luar biasa. Terutama dalam meramu tim, di mana peran para pemain utama dan cadangan hampir sama. Apalagi saat memasukkan pemain di tengah babak, tentunya pemain tersebut bermain efektif  membawa timnya meraih kemenangan.

2. Kekuatan Pemain Cadangan

Zidane memberikan penekanan khusus kepada pemain cadangannya. Cara tersebut membuat dampak langsung saat dibutuhkan di tim utama.

Musim lalu contohnya, pelatih berkepala plontos itu menjadikan Alvaro Morata, James Rodriguez, Marco Asensio dan Lucas Vazquez sebagai pemain nomor dua. Itu terbukti dengan kesuksesan dan rotasi yang dilakukan Zidane.

Musim ini, Zidane kembali menerapkan komposisi yang sama, meski Morata dan James sudah tak berbaju El Real. Tumpuan kembali hadir ke pemain muda macam Mateo Kovacic, Marcos Llorente, Dani Ceballos dan Borja Mayoral.

Cedera yang dialami Gareth Bale juga tentu bisa merangsang pemain cadangan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Tentunya Zidane sudah memiliki cara bagaimana mematangkan pemain muda, karena ia sempat melatih tim Castilla.

1. Kehadiran Cristiano Ronaldo

Tak ada yang meragukan sosok Cristiano Ronaldo dalam mengolah si kulit bundar. Sudah banyak prestasi di level klub, timnas  dan individu yang diraihnya. Pemilik empat gelar Ballon d’Or itu dianggap sebagai pemain penting di tubuh Los Blancos.

Maklum, CR7 dan Real Madrid memiliki rasa lapar tak pernah puas akan sebuah kesuksesan. Musim ini, Ronaldo terlihat kurang tajam saat bermain di Liga Spanyol, dari tujuh laga, ia baru membukukan satu gol.

Berbeda saat tampil di Liga Champions. Dalam empat laga yang diikutinya, Ronaldo berhasil mencetak enam gol, itu menjadikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Liga Champions dengan 111 gol.  

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement