SIR Alex Ferguson menjadi pelatih Manchester United dalam kurun 1986-2013. Dalam periode itu, Fergie –sapaan akrab Ferguson– menangani pemain-pemain yang akhirnya menjadi legenda Setan Merah.
Setelah menjadi legenda dan memutuskan pensiun sebagai pemain, beberapa eks pesepakbola Man United beralih profesi sebagai pelatih. Namun sayang, ada beberapa eks legenda Man United yang gagal saat jadi pelatih.
Berikut ini lima legenda Manchester United yang gagal saat jadi pelatih:
5. Roy Keane
Keane menjadi pemain Man United dalam kurun 1993-2005. Dalam periode itu, Keane beberapa di antaranya memberikan tujuh trofi Liga Inggris plus satu gelar Liga Champions bagi publik Old Trafford. Namun, kesuksesan menjadi pemain tidak dilanjutkan saat memutuskan bekerja sebagai pelatih.
Sunderland menjadi klub pertama yang dilatih Keane. Dalam periode 2006-2008, Keane membawa Sunderland tampil di 100 pertandingan dengan catatan 43 menang, 16 imbang dan 41 kalah. Hasil itu belum cukup menyelamatkan Keane sehingga membuatnya dipecat pada 2008.
Begitu juga saat menangani Ipswich Town (2009-2011), pria asal Irlandia itu juga dipecat setelah memimpin 81 pertadingan. Saat ini Keane menjadi asisten Martin O’Neil di Timnas Irlandia.
4. Gary Neville
Selama menjadi pemain Man United, Neville meraih delapan trofi Liga Inggris dan satu gelar Liga Champions. Setelah pensiun, ia berprofesi sebagai komentator. Saat menganalisis pertandingan, Nevillaeterlihat sangat paham. Namun ketika dipercaya menangani Valencia, kakak kandung dari Phill Neville itu tak bisa berbuat banyak.
Membawa Los Che –julukan Valencia– tampil di 28 pertandingan, Diego Alves dan kawan-kawan hanya mengemas 10 menang, 7 imbang dan 11 kalah. Neville pun dipecat setelah hanya bertugas sekira empat bulan (Desember 2015 – Maret 2016).
3. Mark Hughes
Hughes terkenal sebagai bomber tajam pada eranya. Selama membela Man United, ia tampil di 182 pertandingan dengan raihan 56 gol. Namun semenjak menjadi pelatih pada 1999, Hughes belum pernah meraih satu trofi pun.
Beberapa tim yang pernah ditangani Hughes ialah Timnas Wales, Blackburn Rovers, Manchester City, Fulham, QPR hingga kini Stoke City. Bahkan ia tak mampu membawa Man City menjuarai ajang sekelas Piala Liga Inggris, meski saat itu mereka diperkuat Robinho, Joe Hart, Pablo Zabaleta, Vincent Kompany, Craig Bellamy hingga Daniel Sturridge.
2. Steve Bruce
Bruce pernah menjadi kapten sekaligus palang pintu Man United. Tercatat ia mengantarkan Setan Merah meraih tiga trofi Liga Inggris. Semenjak melatih klub pada 1998, Bruce tak pernah membawa tim asuhannya meraih trofi, bahkan untuk sekadar kompetisi yang tingkatnya satu posisi di bawah Liga Inggris (Divisi Championship).
Prestasi terbaik Bruce hanyalah mengantarkan Hull City ke final Piala Liga Inggris 2013-2014, setelah ditumbangkan Arsenal 2-3. Pelatih berusia 56 tahun itu kini sedang berupaya membawa Aston Villa tampil di Liga Inggris 2018-2019.
1. Jaap Stam
Terlalu cepat memang memvonis Stam gagal. Mantan pemain bertahan itu baru menjadi pelatih kepala pada 2016 usai ditunjuk menangani Reading. Saat ini di Divisi Championship 2017-2018, Reading berada di posisi 20 dari 24 klub yang berpartisipasi.
Meski begitu, Stam cukup apik saat bertugas sebagai asisten pelatih. Saat bertugas menjadi asisten Frank De Boer di Liga Belanda 2013-2014, ia membawa Ajax Amsterdam menjadi yang terbaik. Begitu juga saat menjadi asisten di PEC Zwolle semusim sebelumnya. Saat itu Zwolle menjuarai Eerste Divisie (satu tingkat di bawah Liga Belanda). Pertanda Stam lebih cocok jadi asisten pelatih?
(Ramdani Bur)