JAKARTA – Penyerang Indonesia, Boaz Solossa tak bisa menambah keran golnya di Piala AFF 2016. Saat ini pria berusia 30 tahun tersebut baru menggetarkan jala lawannya dengan tiga gol.
Boaz dikenal memiliki ketajaman serta agresivitas dalam skuad asuhan Alfred Riedl. Namun, hal tersebut terjadi kala Indonesia memainkan pola menggunakan dua stiker. Skema 4-4-2 membuat Boaz tajam karena memiliki tandem di lini depan.
Memasuki babak semifinal leg kedua, Riedl menggunakan formasi 4-2-3-1. Boaz dipercaya menjadi ujung tombak, sayang dukungan dari Stefano Lilipaly, Rizky Pora dan Andik Vermansyah tak membuat penyerang milik Persipura tersebut tajam.
Terbukti ketika melawan Vietnam di leg kedua, pemain bernomor punggung tujuh itu tumpul. Bahkan Boaz terlihat banyak berlari hingga staminanya turun, lantas ia digantikan oleh Ferdinand Sinaga.
Menghadapi Thailand di laga leg pertama final Piala AFF, Riedl kembali menurunkan formasi 4-2-3-1. Boaz kembali dipercaya menjadi ujung tombak, namun ia tetap tak mampu menjebol gawang lawan.
Selama Piala AFF 2016 berlangsung Boaz tercatat telah melepaskan 15 kali tembakan. Ia hanya membukukan tiga gol yakni ke gawang Thailand di babak grup, Filipina dan Vietnam di semifinal.
(Fetra Hariandja)