SAMA halnya dengan klub-klub di seluruh dunia, perubahan logo pun juga sempat dialami oleh Barcelona. Terhitung, klub dengan julukan Blaugrana tersebut telah mengalami 10 kali pergantian logo.
Saat ini, lambang Barca memiliki bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan awal berdirinya klub, yakni pada 1899. Pada saat itu, terdapat sebuah berlian yang terbagi menjadi empat bagian–lambang kota Barcelona dengan mahkota serta kelelawar di bagian atasnya yang dikelilingi oleh dua cabang pohon, yakni pohon dafnah dan palem.
Namun kepindahan pemilik ke tangan Joan Gamper pada 1910 membuat logo Barca mengalami perubahan. Ia pun lalu menggelar sebuah sayembara kepada seluruh elemen di Barcelona untuk menciptakan logo baru Barca.
Dari sejumlah peserta yang mengikuti sayembara itu, nama Carles Comamala keluar sebagai pemenangnya. Gambar yang diberikan Comamala dinilai Gamper menjadi yang terbaik dan yang paling mencerminkan filosofi Barca pada saat itu.
Desain Comamala menggambarkan sebuah mangkuk yang terdapat sejumlah aspek seperti lambang St George Cross, bendera Katalan, serta warna kebanggaan Barca, yakni biru dan merah.
Sayang, adanya perpindahan kekuasaan yang terjadi di Spanyol pada 1949, membuat logo Barca kembali mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi saat itu tak terlalu mencolok ketimbang pada 1910.
Perubahan logo Barca pada tahun tersebut hanya terjadi pada bagian ejaan klub dari FCB menjadi CFB. Huruf ‘C’ di depan berarti ‘Club de’ yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘klub dari Spanyol’. Selain itu, juga terjadi pengurangan garis dari empat menjadi dua pada bendera Katalunya.
Seiring runtuhnya kekuasaan Raja Francisco Franco pada 1974, membuat logo Barca kembali ke bentuk aslinya atau seperti pada 1910. Baru pada 2002, logo Barca kembali mengalami sedikit perubahan yang dilakukan oleh desainer Claret Serrahima.
Perubahan terlihat dari garis yang sedikit lebih bergaya, nama klub yang dibuat lebih mengecil, serta ada sedikit tepi runcing. Garis dalam desain terbaru ini agak sederhana agar memudahkan semua orang mengetahui identitas klub untuk direproduksi dalam semua format yang berbeda.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)