Pulang ke Portugal, Ronaldo Lepas Kangen dengan Martunis
BANDA ACEH - Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, kembali bertemu anak angkatnya, Martunis. CR7 memanfaatkan masa libur kompetisi domestik La Liga untuk lepas kangen dengan remaja korban tsunami Aceh 2004 yang kini membela raksasa Portugal, Sporting Lisbon.
Ronaldo pulang kampung untuk memperkuat Timnas Portugal menghadapi Kualifikasi EURO 2016. Di sela latihan ia bertemu Martunis di hotel tempat tim Seleccao das Quinas menginap.
"Pertemuan pertama Cristiano sejak Martunis bergabung dengan akademi olahrga kami," demikian kicau akun Twitter resmi Sporting CP lengkap dengan foto Ronaldo merangkul Martunis, Rabu (2/9/2015).
Setelah bertemu idolanya, Martunis sempat menelefon kakak asuhnya, Munawardi Ismail, menceritakan pertemuannya itu. "Martunis sangat bahagia bisa kembali bertemu Ronaldo," kata Munawardi saat berbincang dengan Okezone di Banda Aceh.
Martunis dan Ronaldo bertemu, Selasa (1/9/2015) pukul 14.00 waktu Portugal, atau sekira pukul 23.00 WIB. Martunis sebelumnya sudah menyampaikan keinginannya bertemu mantan pemain Manchester United lewat agen Ronaldo, Jorge Mandes. "Tapi tidak ada balasan," ujar Munawardi.
Akhirnya saat pulang ke Portugal, Ronaldo mengungkapkan keinginannya untuk bertemu sang anak angkat. "Dia sudah tahu kalau Martunis bermain di Sporting, jadi pas ada dia di Portugal keduanya pun bertemu," jelasnya.
Martunis datang ke hotel tempat Ronaldo menginap dengan didampingi Direktur Sporting Lisbon, Miguel. Keduanya langsung berpelukan begitu bertemu di lobi hotel.
"Pertemuannya hanya berlangsung 10 menit karena Ronaldo ada agenda latihan sore bersama timnas," jelasnya.
Keduanya pun sempat berfoto bersama sebelum Martunis kembali ke asrama akademi Sporting. Selain dengan Ronaldo, ia juga foto bareng dengan mantan winger United yang kini bermain di klub Turki, Fenerbache, Luis Nani dan bertegur sapa dengan pemain Portugal lainnya.
Itu keempat kalinya Martunis bertemu Ronaldo, setelah di Pulau Bali pada akhir 2012 dan dua kali pada 2005, masing-masing di Portugal dan Aceh.
(Fajar Anugrah Putra)
