Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

FIFA Suap Federasi Sepakbola Irlandia

Arief Hadi Purwono , Jurnalis-Jum'at, 05 Juni 2015 |08:11 WIB
FIFA Suap Federasi Sepakbola Irlandia
Delaney (kanan) mengonfirmasi FAI menerima suap dari FIFA (Foto: AFP)
A
A
A

DUBLIN – Federasi sepakbola Irlandia (FAI) membeberkan fakta sekaligus menambah rumit tuduhan korupsi kepada FIFA atau asosiasi sepakbola tertinggi dunia. FAI mengaku disuap FIFA pascakegagalan Irlandia bermain di Piala Dunia 2010.

Kepala Eksekutif FAI, John Delaney menjelaskan penyuapan FIFA tersebut lantaran The Green Army gagal ke Piala Dunia 2010 karena kalah 1-2 dari Prancis di play off. Irlandia menilai kesempatan mereka dicuri oleh gol kontroversial Prancis, saat Thierry Henry melakukan handball.

“Kami merasa memiliki masalah hukum dengan FIFA, karena kami gagal menjalani play off Piala Dunia akibat handball Henry. Juga dengan cara (Sepp) Blatter berperilaku. Jika Anda ingat saat itu, ia tertawa terbahak-bahak kepada kami,” jelas Delaney kepada RTE Radio, Jumat (5/6/2015).

“Saat itu saat saya masuk, dan saya memberitahunya bagaimana perasaan saya kepadanya, dan saat itu ada beberapa kata pengantar yang kami gunakan. Kami mencapai kesepakatan. Saat itu hari Kamis dan Seninnya kesepakatan ditandatangani dan selesai. Kesepakatan itu sangat bagus untuk FAI dan kesepakatan sah untuk FAI,” imbuhnya.

FIFA disinyalir menyuap FAI dengan uang sebesar lima juta euro, namun Delaney tak mengungkapkannya lebih detil. Bagi Delaney saat itu kesepakatan sangat bagus bagi FAI.

“Saya diikat dengan rahasia tinggi untuk memberitahu namanya (pemberi uang suap). Anda letakkan sosok figur di sana dan adil untuk Anda. Bayaran ditujukan untuk asosiasi agar tidak melanjutkan kasus (menjadi tuntutan). Saat itu saya menandatangani kesepakatan rahasia di mana saya tak bisa menyebutkan jumlahnya,” terang Delaney.

(Fajar Anugrah Putra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement