Pada babak final, Munich lebih dulu menyengat United melalui gol Mario Basler pada menit keenam. Pemain yang dibeli dari Werder Bremen tersebut mengeksekusi free kick dengan sempurna hingga kiper United saat itu, Peter Schmeichel, tidak berdaya. Namun mental juara ditunjukan oleh anak asuh Sir Alex Ferguson. Dua gol yang dicetak Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer pada tiga menit injury time membatalkan pesta Bayern Munich. Akhirnya Setan Merah menang dengan skor 2-1.
2. Final 2004-2005 – AC Milan vs Liverpool
Salah satu pertandingan comeback terbaik lainnya yang tercipta pada babak final Liga Champions. Tidak ada yang menyangka jika Liverpool mampu membalikan keadaan. Apalagi saat itu, AC Milan menunjukan penampilan yang begitu meyakinkan.
Perjalanan Rossoneri sebelum menapaki babak puncak memang begitu meyakinkan. Menjadi pemuncak klasemen pada babak penyisihan grup, lalu menumbangkan Manchester United, Inter Milan, dan PSV Eindhoven pada babak knock out.
Sementara Liverpool menghadapi fase yang cukup menantang sebelum menggapai final. The Reds berstatus runner up pada penyisihan grup. Menggilas Bayer Leverkusen di babak 16 besar dengan agregat 6-2, dan bertarung sengit saat menghadapi Juventus (agregat 2-1) dan Chelsea (agregat 1-0) di babak perempatfinal dan semifinal.
Pada pertandingan yang digelar di Stadion Ataturk Olympic, Turki, Milan menggebrak dengan mencetak tiga gol di babak pertama. Gol-gol tersebut dicetak oleh Maldini dan Hernan Crespo dengan dua golnya. Banyak yang meyakini bahwa Livepool sudah habis pada saat itu. Tidak ada harapan untuk klub Merseyside selain adanya keajaiban.
Keajaiban tersebut benar-benar datang pada babak kedua. Liverpool yang pada saat itu masih dinakhodai oleh Rafael Benitez berhasil menyamakan kedudukan. Tiga gol yang dicetak oleh Gerrard, Smicer, dan Alonso merobek gawang Dida di babak kedua. The Kop akhirnya memastikan diri menjadi juara setelah menang adu penalti 3-2.