Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Persib vs Mitra Kukar Terancam Tanpa Penonton

Oris Riswan , Jurnalis-Kamis, 23 Oktober 2014 |05:09 WIB
Persib vs Mitra Kukar Terancam Tanpa Penonton
Persib vs Mitra Kukar Terancam Tanpa Penonton (Foto: Ilustrasi Okezone)
A
A
A

BANDUNG – Laga Persib Bandung vs Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat pada Minggu (26/10/2014) mendatang terancam digelar tanpa penonton. Itu karena Persib mendapat peringatan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman, mengatakan ia beserta koordinator keamanan dan media officer dipanggil Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, yang kebetulan hadir di lokasi.

Panpel mendapat sorotan tajam karena di dalam stadion ada nyanyian rasis, penghinaan kepada polisi, serta flare yang dinyalakan para bobotoh. Komdis pun mengancam laga Persib vs Mitra Kukar digelar tanpa penonton.

"Ancaman ini serius bahwa panpel bisa dikenakan sanksi pertandingan tanpa penonton," kata Budi di Stadion Si Jalak Harupat.

Meski begitu, panpel menurutnya diberi kesempatan untuk membela diri dengan cara menangkap pihak yang menyalakan flare dalam kurun dua hari ke depan.

"Jika dalam dua hari ini sebelum laga melawan Mitra Kukar kita berhasil menemukan siapa otak di belakang semua ini, kita bisa diberikan keringanan (hukuman)," jelasnya

Untuk menangkap pelaku yang menyalakan flare, panpel pun sudah mengantongi identitasnya. "Katanya dari kelompok yang memakai baju hitam. Kami dalam dua hari ini akan melakukan investigasi," tegas Budi.

Disinggung soal optimisme menangkap pelaku, Budi menyatakan hanya akan berusaha. Jika sudah ditangkap, pihaknya akan menyerahkan yang bersangkutan ke Komdis.

"Kita akan serahkan ke Komdis, biar nanti Komdis yang memberikan langkah selanjutnya," tuturnya.

Khusus untuk dinyalakannya flare, Budi menyebut Komdis melihat panpel melakukan pembiaran. Sebab kejadian itu sering terulang setiap Persib berlaga. "Ini ancamannya serius karena flare ini membahayakan orang lain," paparnya.

Disinggung soal adanya ribuan Bonek saat jeda babak pertama yang diperbolehkan masuk stadion, menurutnya itu tidak masuk dalam sorotan Komdis.

"Itu tidak masuk catatan. Yang masuk catatan itu nyanyian rasisme, flare, dan penghinaan kepada aparat negara," ungkapnya.

Budi pun mengimbau agar ke depan bobotoh semakin tertib dalam memberikan dukungan bagi 'Maung Bandung'. "Kami mengimbau bobotoh untuk sama-sama mengurangi karakter yang merugikan Persib," tandasnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement