United" />
LEVERKUSEN – Direktur Olahraga Bayer Leverkusen Rudi Voller menyatakan kubunya seperti korban pembantaian saat digasak 5-0 Manchester United di laga kelima Grup A Liga Champions Kamis dini hari tadi.
Mantan pemain Bayern Leverkusen 1994-1996 menyesalkan kesalahan gol bunuh diri pemain bertahan, Emir Spahic dimenit ke-30. Kekalahan ini pun memakasa kubu Sami Hyppia merelakan skuad asuhan David Moyes melenggang ke fase knock-out 16 besar.
“Kami perlu waktu untuk menerima semua ini. Kami membuat beberapa kesalahan dan Manchester United adalah tim yang berkualitas, yang menghukum kami atas kesalahan yang kami buat,” kata Voller seperti dilansir Soccerway, Kamis (28/11/2013).
Klub yang bermarkas di Bay Arena ini masih punya peluang memperebutkan tempat kedua untuk lolos ke fase knock-out, jika Bayer Leverkusen mampu mengalahkan Real Sociedad dan Setan Merah mampu menggulingkan Shakhtar Donetsk di duel keenam Grup A Liga Champions. Atas peluang yang masih mungkin diwujudkan Simon Rolfes dkk ini, Voller pun menegaskan agar klubnya tidak jadi bulan-bulanan lagi.
“Kami tidak mempunyai cukup keberanian pada babak kedua untuk mengubah kedudukan. Ini benar-benar mengecewakan, saya rasa kami terlalu menghormati tim besar seperti mereka (Manchester United),” lanjutnya.
“Namun, kami tidak bisa membiarkan diri kami ‘tertindas’ seperti ini,” tutupnya.
(Fitra Iskandar)