MEDIA Vietnam, Soha, yakin betul Park Hang-seo tidak akan menjadi pelatih Timnas Indonesia. Mereka terang-terangan menyebut tawaran bakal ditolak jika datang ke pangkuan eks juru taktik Timnas Vietnam itu.
Sebagaimana diketahui, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia sedang kosong pasca PSSI memecat Patrick Kluivert. Federasi sedang mencari sosok pengganti yang tepat sebagai nakhoda Skuad Garuda.
Berbagai nama pun muncul mulai dari Shin Tae-yong, Timur Kapadze, hingga Park. Nama terakhir bahkan juga dikaitkan dengan Timnas Thailand yang baru-baru ini memecat pelatih kepalanya, Masatada Ishii.
Nama Park Hang-seo muncul bukan tanpa sebab. Juru taktik berusia 68 tahun itu memiliki pengalaman mentereng, khususnya saat menangani Vietnam. Karena itu, ia dikaitkan sebagai kandidat pelatih baru Timnas Indonesia dan Thailand.
Meski dikaitkan oleh media-media Indonesia dan Thailand, media Vietnam justru meyakini Park bakal menolak tawaran untuk melatih kedua negara tersebut. Mereka menilai sang pelatih sudah melewati masa puncaknya dan tidak perlu membuktikan diri di kancah Asia Tenggara.
“Meski namanya kini santer disebut di media Thailand dan Indonesia, kemungkinan Park Hang-seo menerima tawaran melatih kedua negara itu sangat kecil. Di usia 68 tahun, ia sudah melewati masa puncak kariernya, dan yang lebih penting, ia tidak lagi merasa perlu membuktikan apa pun di Asia Tenggara,” tulis Soha dalam artikelnya, Rabu (22/10/2025).
Kemudian, Soha menyebut alasan lain yang bakal membuat Park menolak tawaran melatih Timnas Indonesia karena tidak sesuai dengan filosofinya. Media tersebut menilai Skuad Garuda lebih mengedepankan jalan pintas ketimbang pembangunan jangka panjang.
“Alasan lain yang membuatnya enggan kembali melatih adalah situasi berisiko di Thailand dan Indonesia. Di Indonesia, meski tengah naik daun berkat kebijakan naturalisasi pemain berdarah Eropa, cara kerja federasi (PSSI) kerap membuat banyak pelatih asing berpikir dua kali,” ulas Soha.
“Mereka baru saja memecat dua pelatih — Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert — dalam waktu singkat, meski keduanya menunjukkan progres positif,” terang media tersebut.
“PSSI tampak menjalankan strategi ‘jalan pintas’, mengorbankan stabilitas demi ambisi tampil di Piala Dunia 2026 — sesuatu yang bertentangan dengan filosofi Park yang mengutamakan pembangunan jangka panjang dan kesinambungan,” tutup Soha.
(Wikanto Arungbudoyo)