2 Laga Penentu Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Patrick Kluivert di Ujung Sejarah atau Jurang Kritikan?

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis
Rabu 08 Oktober 2025 07:28 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (Foto: Instagram/patrickkluivert9)
Share :

PELATIH Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Patrick Kluivert, dihadapkan pada ujian sesungguhnya dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hanya dalam 180 menit, nasibnya dan harapan publik sepak bola Tanah Air akan ditentukan, apakah ia akan mencetak sejarah membawa Garuda lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya melalui babak ini, atau justru menerima gelombang kritikan karena gagal memenuhi ekspektasi besar?

Skuad Garuda –julukan Timnas Indonesia– saat ini tergabung di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Mereka akan lebih dahulu melawan Arab Saudi di King Abdullah Sports City pada Kamis 9 Oktober 2025 pukul 00.15 WIB, kemudian menantang Irak pada Minggu 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB. Dua laga tandang ini wajib dimenangkan jika ingin mengamankan slot ke putaran final pesta sepak bola dunia.

1. Timnas Indonesia Berjuang ke Piala Dunia

Saat ini, ekspektasi publik sepak bola Tanah Air begitu besar terhadap Rizky Ridho dan kolega. Mereka berharap Timnas Indonesia dapat pertama kalinya lolos ke Piala Dunia 2026 via putaran keempat. Hal itu membuat para suporter berbondong-bondong untuk hadir ke Arab Saudi demi memenuhi kuota penonton tandang yang hanya delapan persen, dan juga masyarakat berlomba-lomba menggelar nonton bareng (nobar) di penjuru negeri meskipun laga digelar dini hari WIB.

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) secara resmi memang tidak menaruh beban di pundak Patrick Kluivert untuk membawa timnya lolos ke Piala Dunia edisi 2026. Pasalnya, PSSI saat ini sedang menyiapkan segala sesuatunya agar Timnas Indonesia bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2034.

Timnas Indonesia

Kendati demikian, seluruh elemen Timnas Indonesia berkomitmen memaksimalkan kesempatan yang ada untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Hal itu ditunjukkan dengan PSSI mencari tambahan pemain-pemain diaspora berkualitas, rangkaian persiapan, dan dorongan motivasi untuk para pemain yang tidak pernah putus.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji menegaskan timnya tidak hanya dinilai sebagai pelengkap dalam putaran keempat. Jadi, Timnas Indonesia akan berjuang habis-habisan karena ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

"Kami harus lolos. Pak Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir sudah menyampaikan berulang kali agar supaya yang berada di tim itu betul-betul berjuang dengan sangat keras," kata Sumardji di Bandara Soekarno-Hatta, pekan lalu.

 

"Kembali lagi, ini harga diri bangsa. Sekali lagi, Pak Ketum menyampaikan ini harga diri bangsa kita, makanya kami harus berjuang. Apapun harus kami lakukan dan perbuat untuk supaya bisa lolos ke Piala Dunia," tambahnya.

Hal senada pun datang dari pemain Timnas Indonesia, Jordi Amat karena ingin membawa timnya berjaya dalam putaran keempat. Kendati demikian, dia mengakui langkah Skuad Merah-Putih tidak akan mudah karena akan bersua lawan-lawan berkualitas.

"Seperti yang kalian tahu, mereka tim yang sangat kuat. Pertandingan ini akan sangat sulit. Akan seperti perang di luar sana," kata Jordi Amat.

"Meskipun bermain tandang di dua pertandingan, kami tahu kami bisa melakukannya. Kami siap bermain dan memenangkan dua pertandingan ini," tambahnya.

2. Nasib Kluivert: Kontrak, Kritik, dan Apresiasi

Patrick Kluivert

Jika Timnas Indonesia lolos langsung ke Piala Dunia, hal itu akan menjadi sebuah catatan sejarah dari tangan dingin Patrick Kluivert. Namun, jika gagal, PSSI tentunya akan melakukan evaluasi, tetapi mungkin tidak berujung pada pemecatan pelatih asal Belanda tersebut.

Jika gagal dan tetap dipertahankan PSSI, Patrick Kluivert harus siap menerima berbagai kritikan pedas saat ekspektasi publik tidak terpenuhi. Hal itu dikarenakan publik sepak bola Tanah Air sudah sangat haus akan prestasi dari Timnas Indonesia.

"Coach Patrick ada kontrak dua tahun, ya kita tunggu. Tidak usah buru-buru. Semua membangun, saya pun sebagai Ketua Umum sampai 2027, ada waktunya semua," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Juli lalu.

 

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menekankan apapun yang diraih Timnas Indonesia dalam putaran keempat harus tetap diapresiasi. Mereka berada di fase tersebut saja adalah sebuah pencapaian yang cukup positif.

“Jadi semua tidak usah menjadikan sepak bola ini drama. Saling menghujat, saling memecah belah. Justru sepak bola ini harus mempersatukan dan saya tidak menjadi bagian individu yang takut dikritik. Ya, ini era demokrasi," sambung Erick Thohir.

3. Dukungan Penuh dari Seluruh Rakyat

Suasana Nonton Bareng Timnas Indonesia di GBK

Selama 180 menit, 286 juta jiwa penduduk Indonesia akan fokus tertuju pada perjuangan Timnas Indonesia. Dukungan dan doa terbaik akan menyertai setiap langkah dan tetesan keringat Timnas Indonesia di Negara Minyak.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya