ADU harga pasaran Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 menarik diulas. Perbedaannya bak bumi dan langit.
Duel Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 akan tersaji di matchday ketiga alias pamungkas Grup A Piala AFF U-23 2025. Laga itu akan berlangsung di SUGBK, Jakarta, pada Senin (21/7/2025) pukul 20.00 WIB.
Laga ini jadi krusial untuk kedua tim karena menentukan peluang lolos ke semifinal Piala AFF U-23 2025. Diketahui, hanya juara grup yang akan lolos otomatis ke semifinal. Sementara itu, satu tiket tersisa akan diberikan kepada runner-up grup terbaik.
Kini, Timnas Indonesia U-23 pun masih kukuh di puncak klasemen dengan 6 poin. Mereka unggul 3 angka dari Filipina dan Malaysia yang mengekor di urutan 2 dan 3 dengan 3 poin.
Dengan kondisi di atas, menarik serba-serbi soal kondisi kedua klub. Salah satunya soal harga pasaran. Siapa lebih tinggi?
Berikut Adu Harga Pasaran Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23:
Dilansir dari Transfermarkt, Senin (21/7/2025), nilai pasaran Timnas Indonesia U-23 jika diakumulatif mencapai Rp54,75 miliar. Nilai pasar termahal disandang oleh Muhammad Ferarri yang mencapai Rp4,78 miliar.
Lalu, ada gelandang andalan Timnas Indonesia U-23, yakni Arkhan Fikri dengan nilai yang sama. Kemudian, di urutan ketiga, ini diisi oleh Kadek Arel dengan nilai Rp4,35 miliar.
Skuad Timnas Indonesia U-23 diketahui diisi para pemain yang sudah langganan membela klubnya di Liga 1. Tak heran, harga pasaran mereka tinggi, seiring pengalaman dan kontribusi yang dimiliki.
Lalu, bagaimana dengan harga pasaran Timnas Malaysia U-23? Nilainya berbeda jauh dengan Timnas Indonesia U-23, yakni hanya Rp13,04 miliar.
Dilansir dari Transfermarkt, nilai pasaran termahal disandang oleh Haqimi Azim. Nilai pasarnya mencapai Rp3,48 miliar.
Kemudian, ada Ubaidullah Shamsul yang jadi kapten Timnas Malaysia U-23. Nilai pasarnya mencapai Rp3,04 miliar. Tiga besar dari daftar ini diisi oleh Aliff Izwan dengan harga Rp1,74 miliar.
Pelatih Timnas Malaysia U-23, Nafuzi Zain, akui timnya kalah kualitas dari Timnas Indonesia U-23. Meski begitu, dia tak gentar.
(Djanti Virantika)