Gelaran 4v4 punya aturan 10 menit per laga, 20 detik shot clock, zona poin tembakan, restart cepat, dan tanpa pelatih atau orang tua di pinggir lapangan. Honda mengatakan format itu memberi ruang bagi pemain muda untuk mengambil keputusan secara mandiri, berkomunikasi dalam tim, dan tanggung jawab atas permainannya.
"Saya rasa ini telah menjadi turnamen yang bagus untuk anak-anak. Saya sangat bangga bisa membawa 4v4 di Indonesia untuk pertama kalinya,” kata Honda.
“Saya turut prihatin dengan tim yang kalah, tetapi tim juara bermain sangat baik. Saya harap mereka (juara) akan bermain baik di Jepang pada Piala Asia nanti," imbuh pria berusia 38 tahun tersebut.
"Saya pikir untuk menjadi pemain hebat tidak datang begitu saja. Ada banyak usaha yang dilakukan sejak anak-anak, sepanjang waktu, serta menantang. Bahkan jika mereka membuat kesalahan, maka akan bangkit melakukannya lagi. Itu saran saya untuk anak-anak," tandasnya.
Tim yang berhasil jadi juara 4v4 Indonesia Cup 2025 adalah Charet's Kabupaten Bandung. Artinya, mereka membawa nama Indonesia di ajang Asia.
(Wikanto Arungbudoyo)