Klub satu ini sempat menjadi sensasi di awal 2000-an. Pada 2001-2002, mereka mencapai final tetapi kalah 1-2 dari Real Madrid.
Lebih menyedihkan, Leverkusen menjadi runner-up treble di musim itu, mulai kalah di final Liga Champions, Bundesliga, hingga DFB-Pokal. Baru di pada 2023-2024, di bawah Xabi Alonso, mereka kembali menunjukkan performa gemilang.
Semenjak dilatih oleh Diego Simeone, klub ini tmenjadi salah satu yang berbahaya untuk kompetisi Eropa. Sayangnya Los Colchoneros justru jadi yang paling sering merasakan pahitnya kekalahan di final Liga Champions.
Mereka lima kali mencapai final, dan semuanya berakhir dengan kekalahan. Dua di antaranya kalah dari rival sekota, Real Madrid (2013-2014 & 2015-2016). Kekalahan paling menyakitkan adalah final 2013-2014, di mana mereka sempat unggul sebelum kebobolan di menit-menit akhir dan kalah 1-4 di extra time.
Klub satu ini pernah mencapai final pada musim 2005-2006. Arsenal mengalahkan tim-tim kuat seperti Real Madrid, Juventus, dan Villarreal di babak knockout.
Di final, mereka unggul lebih dulu lewat gol Sol Campbell, tetapi Barcelona membalikkan skor di babak kedua melalui Samuel Eto'o dan Juliano Belletti. Arsenal belum lagi mencapai final sejak itu.