Arman menjelaskan untuk naik ke level yang lebih tinggi Pratama Arhan dan kolega membutuhkan pelatih dengan filosofi dan taktik yang konsisten. Baginya, pondasi sistem permainan yang kuat akan memastikan prestasi timnas lebih berkelanjutan.
"Menggunakan analogi bisnis, era Shin Tae-yong seperti fase "start-up" yang penuh inovasi dan eksperimen. Namun, seiring berkembangnya timnas, dibutuhkan sistem yang lebih mekanistik dan terstruktur, bukan sekadar coba-coba," ujar Arman.
Ia berpendapat penunjukan Kluivert sebagai pengganti Shin juga belum tentu menjadi solusi instan. Namun, pengalaman bekerja di bawah pelatih berfilosofi kuat seperti Louis van Gaal menjadi modal penting untuk membangun stabilitas dan kejelasan taktik timnas.
"Seperti dalam teori strategi, hasil yang baik selalu berasal dari proses dan input yang berkualitas. Masalah utama di era Shin adalah kurangnya konsistensi dalam strategi. Kini, komitmen harus diiringi dengan konsistensi agar timnas benar-benar mencapai potensi terbaiknya," kata Arman.
(Wikanto Arungbudoyo)