ADA 3 pelatih top yang gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF. Salah satunya adalah juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong yang gagal total di Piala AFF 2024.
Seperti yang diketahui, Piala AFF adalah turnamen sepakbola antar negara di Asia Tenggara yang digelar dua tahun sekali. Timnas Indonesia tercatat selalu ikut serta semenjak turnamen tersebut digelar pada 1996 silam.
Menariknya, Timnas Indonesia justru belum pernah juara Piala AFF. Garuda menjadi tim paling sering menjadi runner-up, yakni sebanyak enam kali.
Meski tak pernah juara, Timnas Indonesia setidaknya sering lolos fase grup. Namun, ternyata ada tiga pelatih yang sempat gagal membawa Garuda kesulitan di Piala AFF hingga lolos fase grup saja tak berhasil. Lantas siapa saja pelatih yang dimaksud?
Berikut 3 Pelatih Top yang Gagal Bawa Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala AFF.
3. Peter Withe
Peter Withe memimpin Timnas Indonesia per 1 Januari 2004 hingga 18 Januari 2007. Banyak hal buruk terjadi selama era Peter Withe, dan salah satunya adalah untuk pertama kalinya, Timnas Indonesia gagal lolos fase grup di ajang Piala AFF.
Momen itu tepatnya terjadi di Piala AFF 2007. Kala itu, Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Singapura, Vietnam, dan Laos. Usai penampilan buruk itu, Peter With dipecat
2. Nil Maizar
Nil Maizar melatih Timnas Indonesia disaat kondisi sepakbola Tanah Air sedang tidak baik-baik saja karena persoalan dualisme PSSI. Kala itu, Nil Maizar terkena dampaknya karena hanya bisa membawa pemain dari Indonesia Premier League (IPL).
Berada satu grup dengan Malaysia, Singapura, dan Laos, Nil Maizar hanya bisa membawa Garuda menang satu kali saja, itu pun saat melawan The Lions –julukan Timnas Singapura. Alhasil, Timnas Indonesia untuk kedua kalinya gagal lolos fase grup Piala AFF.
1. Shin Tae-yong
Shin Tae-yong menjadi pelatih terbaru yang gagal membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup. Senasib dengan Nil Maizar, STY pun tak membawa skuad terbaiknya ke Piala AFF 2024 yang sampai saat ini masih berlangsung.
Bedanya, Nil Maizar terpaksa karena tak ada pilihan, sementara STY harus memainkan skuad muda karena keputusan PSSI. PSSI tak memanggil para pemain keturunan dan pemain utama di Liga 1 karena Piala AFF 2024 digelar ketika kompetisi masih berlangsung.
Dengan menurunkan skuad yang mayoritas berusia U-22, STY nyatanya kesulitan. Timnas Indonesia harus puas finis ketiga dengan satu kemenangan (1-0 vs Myanmar), satu imbang (3-3 vs Laos), dan dua kekalahan (0-1 vs Vietnam, serta 0-1 vs Filipina).
Kegagalan Timnas Indonesia ke semifinal membuat STY menorehkan catatan buruk dalam perjalannya bersama Timnas Indonesia.
(Rivan Nasri Rachman)
