“Sepertinya dia membiarkan permainan berlanjut hingga Bahrain mencetak gol. Kami kurang beruntung dalam hal itu, tapi kami sendiri juga tidak bagus,” ungkap pria berdarah Aceh itu.
Sedangkan saat melawan China, Calvin mengatakan kesalahan besar Timnas Indonesia adalah tertinggal dua gol di babak pertama. Sebab menurutnya, Team Dragons adalah tim yang pandai mengulur waktu sehingga sulit untuk menciptakan gol balasan.
“Kami difavoritkan melawan China, namun Anda dengan cepat tertinggal di babak pertama. Dalam jenis permainan seperti itu, sangat sulit untuk bangkit jika Anda tertinggal,” urai Calvin.
“Negara-negara tersebut akan mengulur waktu. Kiper tersebut selalu mengalami masalah pada tulang rusuknya dan selalu terjatuh. Itu sebenarnya dimulai pada skor 0-0. Gol balasan datang terlambat,” tandasnya.
Terlepas dari dua hasil tersebut, Timnas Indonesia masih mempunyai asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Anak asuh Shin Tae-yong kini memiliki enam pertandingan sisa dengan rincian empat laga kandang dan dua pertandingan tandang.
(Wikanto Arungbudoyo)