Media Belanda Ikut Soroti Kericuhan Usai Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta: Lapangan Diserbu Suporter!

Cikal Bintang, Jurnalis
Selasa 24 September 2024 13:39 WIB
Media Belanda soroti kericuhan usai laga Persib Bandung vs Persija Jakarta. (Foto: Media Belanda, Voetbal Primeur)
Share :

MEDIA Belanda, Voetbal Primeur, ikut soroti kericuhan usai laga Persib Bandung vs Persija Jakarta. Voetbal Primeur yang merasa heran dengan insiden yang terjadi selepas pertandingan itu menyebut lapangan langsung diserbu suporter usai laga itu digelar.

Ya, kericuhan terjadi usai kemenangan Persib atas Persija 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat pada Senin 23 September 2024. Kejadian itu diduga karena adanya gesekan antara suporter dan steward pertandingan.

Kericuhan sempat terjadi hingga sebagian suporter turun ke lapangan, dan memukuli steward. Diduga, insiden pengeroyokan itu dipicu oleh ketidakpuasan suporter terhadap manajemen klub yang menganggap enteng kasus pelecehan seksual yang dilakukan steward.

Kejadian ini pun menjadi sorotan media internasional, tak terkecuali Voetbal Primeur. Media Belanda itu memberitakan kericuhan itu disertakan dengan video yang telah beredar di media sosial.

“Usai kemenangan 2-0 Persib atas Persija, terjadi kerusuhan yang menyebabkan para pengurus diserang. Lapangan diserbu oleh penggemar yang marah. Polisi harus turun tangan untuk mengendalikan situasi. Ini menghasilkan gambaran yang aneh,” tulis Voetbal Primeur, dikutip pada Selasa (24/9/2024).

Media Vietnam Soha VN, dan Malaysia Makan Bola pun turut memberitakan insiden itu. Mereka memberitakan insiden itu dengan menyertakan foto-foto kejadian selepas pertandingan antara Persib versus Persija itu.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah angkat bicara soal kejadian ini. Erick menegaskan, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) harus bertanggung jawab untuk mengusut dan mengevaluasi insiden tersebut.

“Saya tunggu laporan dari LIB. Tapi melihat dari tayangan video yang beredar di medsos, tampak bagaimana suporter bisa turun ke lapangan setelah laga, lalu mengintimidasi para petugas di lapangan, ini yang perlu ditelusuri oleh LIB,” ucap Erick Thohir.

“Mengapa bisa terjadi? Bagaimana manajemen pertandingan saat itu dijalankan LIB? Kita tidak boleh toleransi pada kekerasan, dalam bentuk apa pun,” pungkasnya.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya