Meski hanya 6 bulan membela klub tersebut dan hanya tampil di babak penyisihan grup, ia tetap senang karena bisa bermain di Liga Champions. Pasalnya, sebelumnya ia hanya seorang pegawai toko olahraga yang kemudian menjadi pegawai gudang.
“Saya sekarang memiliki pekerjaan normal lagi. Sebelum saya pergi ke Slovakia, saya bekerja di sebuah toko olahraga. Itu bangkrut. Sekarang saya bekerja di gudang. Saya perlu mengemas kotak seefisien mungkin. Ini seperti Tetris” kata Jamarro Diks, dikutip dari Vice, Sabtu (31/8/2024).
Dengan pengalamannya itu, Jamarro Diks tak pernah bersikap sombong dengan apa yang terjadi. Ia bahkan tetap rendah hati menikmati pekerjaannya di toko dan gudang sambil menjadi pesepakbola di kub amatir.
“Bagus. Setelah AS Trencín, saya segera mendapatkan kembali kehidupan lama saya. Saya tidak pernah punya masalah dengan lubang hitam. Senang rasanya bisa kembali bersama keluarga dan teman-teman saya, saya benar-benar orang yang kekeluargaan. Jadi bulan pertama di Slovakia sungguh berat bagi saya,” ucapnya.
Itulah kisah miris kakak kandung Kevin Diks Jamarro Diks yang sempat main di Liga Champions hingga banting setir jadi pegawai toko.
(Djanti Virantika)