“Jika saya pelatihnya, saya akan tidur dengan kepala terbentur seperti drum karena ada 26 pemain yang Anda tonton saat berlatih dan tahu bahwa mereka semua bisa bermain. Saya membayangkan pelatih Italia bertanya-tanya: Bagaimana para pemain ini akan bermain melawan saya?,” sambungnya.
“Dengan false 9, dengan pemain sayap yang bermain di dalam dan berkombinasi? Dengan mereka yang mendobrak di belakangmu? Kami dapat mengubah cara kami bermain beberapa kali. Dan kami menekan dengan sangat tinggi, hal ini mempunyai risiko, namun bagi lawan sulit menghadapi tim seperti ini,” tambah pemain berusia 31 tahun itu.
Sementara itu, Italia sendiri harus bersusah payah mengalahkan Albania di laga pertama. Gli Azzurri harus kebobolan cepat pada menit pertama setelah akhirnya mengunci kemenangan 2-1.
(Rivan Nasri Rachman)