Paes memulai perjalanan sepakbolanya dengan berlatih di VV Union Youth. Kemudian pada 2012, ia bergabung dengan akademi klub asal kota kelahirannya, yakni NEC Nijmegen.
Di klub tersebut, Maarten Paes bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama, yakni selama 6 tahun. Tercatat, ia pernah bermain untuk tim U-17, U-19, hingga tim senior NEC Nijmegen sebelum hengkang pada 2018.
Paes kemudian bergabung bersama klub raksasa Liga Belanda, FC Utrecht. Namun di klub itu, ia harus memulainya dari tim U-21, sebelum akhirnya menembus tim senior. Saat sudah mulai masuk ke daftar pemain di tim utama, ia pun tak serta merta langsung menjadi pilihan utama.
Maarten Paes bahkan sempat menjalani masa peminjaman selama setengah musim di FC Dallas untuk mendapat menit bermain. Beruntungnya, di klub MLS tersebut Maarten Paes justru menampilkan performa yang apik sehingga tim berjuluk Red Stripes itu memilih untuk mempermanenkan Paes.
Paes dikenal dengan refleksnya yang luar biasa tanggap. Posturnya yang mencapai 192 cm dengan perawakan yang kekar juga menjadi modal penting untuknya bisa menjadi kiper tangguh untuk Timnas Indonesia.
Menarik menantikan kepastian Maarten Paes di pengadilan arbitrase olahraga agar dapat memperkuat Timnas Indonesia.
(Djanti Virantika)
