PELATIH Brentford, Thomas Frank, angkat bicara soal rumor dirinya masuk radar sebagai calon juru taktik Manchester United selanjutnya menggantikan Erik Ten Hag. Thomas Frank mengatakan, sebuah kehormatan baginya menjadi incaran klub sebesar Manchester United.
Masa depan Erik Ten Hag sebagai pelatih Manchester United berada di ujung tanduk atas serangkaian hasil minor yang didapat Setan Merah musim ini. Di Liga Inggris 2023-2024 saja, Manchester United hampir pasti finis di posisi tujuh atau delapan.
(Masa depan Erik Ten Hag sebagai pelatih Manchester United berada di ujung tanduk. (Foto: REUTERS)
Kondisi itu tentu tidak menggambarkan kehebatan Manchester United yang berstatus klub tersukses di Liga Inggris dengan 20 trofi. Demi perbaikan, manajemen Setan Merah kabarnya bakal mendepak Erik Ten Hag dan menunjuk pelatih baru.
Thomas Frank pun disebut-sebut masuk radar Setan Merah. Namun, Thomas Frank menegaskan masih ingin bertahan di Brentford untuk beberapa tahun ke depan.
"Saya sangat senang dengan posisi saya saat ini dan hampir menjadi klub yang sempurna. Saya bisa melihat diri saya berada di sini selama bertahun-tahun," kata Thomas Frank dikutip dari Goal Internasional.
Pelatih berusia 50 tahun itu pun mengaku dekat dengan semua orang yang berada di Brentford. Thomas Frank menganggap The Bees -julukan Brentford- sebagai rumahnya.
"Saya dekat dengan pemilik, direktur olahraga, semua orang di sekitar klub. Brentford adalah klub yang membuat saya merasa seperti di rumah sendiri," ucapnya.
(Pelatih Brentford Thomas Frank. (Foto: REUTERS)
Thomas Frank mengakui sebagai kehormatan baginya dirumorkan menjadi pelatih Manchester United. Meski begitu, ia menilai bergabung dengan Manchester United bukan hanya mendapatkan persetujuan dari dirinya saja, tapi juga dari manajemen klub dan lain-lain.
"Pertama-tama, saya pikir ini adalah sebuah kehormatan dan pengakuan atas pekerjaan yang telah saya lakukan. Dan saya senang bahwa orang lain memperhatikan pekerjaan yang kami lakukan di Brentford. Namun, setelah mengatakan itu, apa yang terjadi di Brentford bukanlah pertunjukan satu orang," tutup pelatih asal Belanda ini.
(Ramdani Bur)