SAMPAI di CAS, proses naturalisasi Maarten Paes diprediksi berjalan lama. Sebab, masih ada beberapa tahapan lagi yang perlu dilewati.
Proses naturalisasi Paes sedikit mengalami kendala. Sebab, ia tidak bisa memenuhi syarat artikel 9 ayat 2 peraturan FIFA soal pergantian asosiasi.
Artikel itu berbunyi pemain bisa berganti timnas jika berusia di bawah 21 tahun saat terakhir kali membela tim pertama, baik di level junior maupun senior, dalam pertandingan resmi. Selain itu, pemain juga wajib lebih dari tiga tahun tidak membela tim nasional, plus tidak mempunyai caps lebih dari tiga kali.
Syarat-syarat itu tidak bisa dipenuhi oleh Paes. Pesepakbola berusia 25 tahun itu membela Timnas Belanda U-21 di Kualifikasi Piala Eropa U-21 2021 pada 15 November 2020. Ketika itu, ia sudah berusia 22 tahun!
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut ada jalan untuk memenuhi syarat itu lewat Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Hal itu kemudian ditegaskan Manajer Timnas Indonesia Endri Erawan.
"Kemungkinan, kan kita masih nunggu Maarten Paes juga kan. Paes kan belum resmi kan, karena masih ada masalah di CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga), untuk bisa gabung ke Indonesia," kata Endri kepada awak media beberapa waktu lalu.
Ketika itu, Erick mengatakan prosesnya membutuhkan waktu cukup lama. Kemungkinan, urusan itu baru selesai pada Juni mendatang.
"Ini akan lebih lama. Kami harap paling cepat itu Juni. Kalau benar-benar dia ke CAS. Kalau tidak, ya benar-benar lama buat Maarten Paes," kata Erick.
Sementara itu, akun media sosial @FT_IDN menyebut, permasalahan di CAS biasanya bukan lagi problem individu. Ada kemungkinan, FIFA sudah menolak permohonan perpindahan asosiasi.
"Kalau sudah sampai CAS biasanya sudah bukan lagi problem individu, lebih ke banding Statuta FIFA. Berarti di FIFA sudah di-reject dan biasanya lama," cuit akun tersebut.
Patut dinanti apakah Paes bisa membela Timnas Indonesia nantinya atau tidak. Sang pemain sendiri sudah menyatakan ingin berkostum Tim Merah Putih.
(Wikanto Arungbudoyo)