HANOI - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier dinilai tak belajar dari kesalahan saat timnya bertemu dengan Timnas Indonesia. Salah satu pandit asal Vietnam, Doan Minh Xuong menyebut sang pelatih membuat kesalahan fatal dalam mengantisipasi lemparan jarak jauh Pratama Arhan.
Vietnam menelan kekalahan dari Timnas Indonesia dengan skor 0-1 di laga ketiga putaran kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Kamis (21/3/2024) malam WIB.
Gol semata wayang Skuad Garuda dicatatkan oleh Egy Maulana Vikri (52’). Kekalahan ini membuat The Golden Star -julukan Timnas Vietnam- turun ke posisi ketiga klasemen sementara dan Timnas Indonesia berhasil naik ke peringkat kedua dengan empat poin.
Sementara Doan Minh Xuong mengatakan Philippe Troussier dan jajaran pelatih Vietnam tak belajar dari kekalahan di SEA Games Kamboja 2023. Ia pun tak ingin menyalahkan para pemainnya usai menelan kekalahan 0-1 dari Timnas Indonesia di SUGBK, tetapi Philippe Troussier menjadi orang yang bertanggung jawab karena tak memainkan pemain berpostur tinggi untuk mengantisipasi lemparan Pratama Arhan.
"Yang jelas, pelatih Troussier dan asistennya tidak mengambil pelajaran apa pun dari gol yang terjadi di SEA Games. Bahkan dalam gol yang didapatkan akibat lemparan ke dalam oleh Pratama Arhan, kami memiliki Vo Minh Trong dan Phan Tuan Tai," kata Doan Minh Xuong dikutip dari Vn Express, Sabtu (23/3/2024).
"Saya tidak menyalahkan pemain, mereka hanya korban. Yang membuat kesalahan disini adalah cara perhitungan pelatih. Mengapa mengetahui senjata ampuh lawan adalah bola-bola tinggi dan lemparan ke dalam, namun tetap membiarkan Minh Trong, Tuan Tai, dan Tien Dung bermain bertahan? Mengapa bek berpostur tinggi seperti Thanh Binh, Thanh Chung, dan Van Thanh tidak dimainkan," ujarnya.
Doan Minh Xuong juga menilai Flip Nguyen harus bekerja keras untuk menjaga gawang Vietnam, tetapi kesalahan strategi membuat Egy Maulana Vikri sukses mencetak gol. Ia pun menilai Vietnam tidak akan mendapatkan kemenangan, jika tak segera membenahi kekurangan yang ada.
"Selain itu, lemparan ke dalam tidak dianggap offside. Jika Vietnam kalah dalam tinggi badan, mereka perlu mengatur pemain untuk fokus pada pertahanan di gawang, membantu Filip Nguyen yang memiliki keunggulan baik dari tinggi badan maupun tangannya," tambahnya.
"Pada kekalahan kemarin, Filip harus buru-buru menjaga pemain lawan saat melakukan lemparan ke dalam, tanpa ada orang di belakangnya, lalu Filip harus kembali ke posisinya. Jika sebuah tim tidak bisa memperbaiki masalah seperti itu, bagaimana mereka bisa menang," pungkasnya.
Sementara usai tampil di SUGBK, Timnas Indonesia akan menyambangi markas Vietnam di Stadion My Dinh pada Selasa (26/3/2024) mendatang. Laga yang cukup penting bagi kedua kesebelasan karena hasil kemenangan akan menjaga asa mereka untuk dapat lolos ke putaran selanjutnya.
(Admiraldy Eka Saputra)