Bahkan, gaji itu jauh lebih besar dibanding Wayne Rooney, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Luis Suarez, hingga Samuel Eto'o yang merupakan pemain bintang di masa itu. Tercatat, hanya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang mampu mengalahkan nominal gajinya.
CR7 yang masih berseragam Real Madrid kala itu mendapat bayaran USD 26 juta. Sedangkan La Pulga diketahui mendapat bayaran sejumlah USD 30 juta dari Barcelona.
Meski sempat membuat heboh dunia, namun performa Conca di Liga Super China tidak mengecewakan. Setidaknya, bayaran fantastis yang diberikan terbayar dengan tiga trofi juara yang diraih oleh Guangzhou Evergrande pada 2011 hingga 2013.
Bukan hanya itu, ia juga mempersembahkan trofi Piala FA China dan Piala Super China pada 2012. Satu lagi, ia juga mempersembahkan trofi Liga Champions Asia pada 2013.
Sayangnya, setelah kiprah luar biasanya bersama Guangzhou Evergrande, kariernya perlahan menurun. Conca bahkan tetap tidak mampu menembus panggung Eropa, tidak mampu menembus skuad utama Timnas Argentina, dan berakhir di klub-klub Amerika saja.
Pasca pensiun pada 2019, Dario Conca pun memilih menetap di Rio De Janeiro dan menjadi seorang talent scout untuk sebuah agensi bernama ASJ Consultoria. Kariernya pupus begitu saja.
(Wikanto Arungbudoyo)