MANCHESTER - Pemilk Manchester United, Sir Jim Ratcliffe sampai saat ini belum menjamin Erik Ten Hag akan bertahan sebagai pelatih klub berjuluk Setan Merah itu usai musim 2023-2024 berakhir. Mengetahui dirinya bisa ditendang kapan saja, Ten Hag justru tak peduli karena saat ini fokusnya adalah membantu Man United bangkit.
Ya, Erik ten Hag belakang ini mulai terancam masa depannya di Setan Merah meski kontraknya masih tersisa hingga Juni 2025. Pelatih berkepala plontos itu mengalami ketidakpastian menyusul kedatangan Ratcliffe yang mengambil-alih 25 persen saham Manchester United.
Terlebih, kekalahan telak dari Fulham membuat Man United kini terpaut delapan poin dari zona empat besar Liga Inggris 2023-2024. Hal tersebut pun menambah gelombang ketidakpastian baru mengenai posisi Ten Hag di Old Trafford.
Namun, pelatih asal Belanda itu kini mengatakan dia tidak khawatir jika Ratcliffe belum menyatakan secara terbuka tentang jaminan masa depannya. Ia menegaskan tak peduli akan hal itu dan hanya akan fokus pada prosesnya saat ini sehingga mengabaikan apa yang terjadi di sekitarnya.
"Saya terikat kontrak selama tiga musim, jadi saya tidak peduli (soal belum ada jaminan dari Sir Jim Ratcliffe). Saya sedang dalam proses ini, saya hanya fokus pada proses, jadi saya tidak peduli apa yang terjadi di sekitar saya," kata Erik ten Hag, dikutip dari Goal International, dikutip Rabu (28/2/2024).
Lebih lanjut, Erik ten Hag justru merasa bahwa Sir Jim Ratcliffe dan para petinggi Manchester United masih mempercayainya. Sehingga, ia masih yakin diri dirinya tidak akan dipecat lebih awal dari kontraknya.
"Saya melakukan banyak pembicaraan dengan Sir Jim Radcliffe, juga dengan Sir Dave Brailsford dan orang lain dalam kelompok itu, jadi saya tahu apa yang kita bicarakan dan saya memiliki keyakinan yang kuat dan saya merasa mereka percaya pada saya," kata Ten Hag.
"Saya tidak fokus pada keadaan pribadi saya. Saya hanya fokus pada tim dan saya harus menemukan solusi untuk tim ini agar mereka tampil sebaik mungkin. Ini semua tentang fokus pada hal itu dan jangan sampai mendapat masalah, terganggu oleh kebisingan atau apa pun,” tambahnya.
“Kalau bicara satu kekalahan dan posisi manajer sedang dalam pembahasan, menurut saya cukup tepat setelah dua bulan tanpa kekalahan. Saya tidak bisa mengambil sesuatu dari ini, saya tidak bisa menganggapnya serius. Saya harus tetap fokus lagi. pada tim dan pada kinerja tim," tandasnya.
(Rivan Nasri Rachman)
