KISAH pertemuan haru Cristiano Ronaldo yang rela terbang jauh-jauh ke Aceh demi bertemu Martunis akan diulas Okezone pada artikel ini. Martunis sendiri adalah remaja korban selamat tsunami Aceh.
Minggu, 26 Desember 2004 menjadi sebuah hari yang kelam bagi masyarakat Aceh. Sebuah gempa dengan magnitudo 9,0 mengguncang pada kedalaman 10 kilometer di Samudera Hindia. Tepatnya, pusat gempa itu terjadi 149 kilometer di sebelah barat Kota Meulaboh, Nanggroe Aceh Darussalam.
Gempa yang berlangsung selama sekira 10 menit itu dengan segera membentuk sebuah gelombang besar setinggi lebih dari 20 meter dengan kecepatan lebih dari 800 km/jam. Dalam sekejap, gelombang tsunami menghantam wilayah Aceh dan beberapa wilayah lain, termasuk di negara tetangga, seperti Thailand, India, Sri Lanka, hingga sebagian negara di benua Afrika.
Ada lebih dari 230.000 orang yang menjadi korban jiwa dalam bencana alam ini. Selain itu, para korban yang selamat harus kehilangan keluarga dan juga tempat tinggal.
Martunis, seorang anak kelas 3 SD yang baru berusia 8 tahun menjadi salah satu korban selamat dalam bencana tersebut. Tsunami ini pun menjadi bencana yang memilukan sekaligus memberi berkah untuknya. Pasalnya, bencana ini membawanya menjadi anak angkat Cristiano Ronaldo.
Pada Minggu pagi saat tsunami itu terjadi, Martunis sedang bermain sepakbola bersama teman-temannya tak lupa mengenakan jersey replika yang terjual bebas di pasaran. Kala itu, ia mengenakan replika jersey Timnas Portugal bernamakan Rui Costa.
Saat tengah asyik bermain bola, tsunami tiba-tiba datang menerjang. Dirinya kemudian segera berlari dan berusaha menyelamatkan diri bersama keluarganya dengan menaiki mobil pick up milik tetangganya.
Nahas, kecepatan gelombang yang begitu tinggi membuat mobil beserta seluruh penumpangnya tergulung gelombang, termasuk Martunis. Hal itu pun membuatnya terpisah dengan keluarganya untuk selama-lamanya.
