Pria berkacamata itu mengatakan naturalisasi pemain pun tidak hanya dilakukan Indonesia. Namun, negara-negara yang sepakbolanya lebih maju pun melakukan hal tersebut.
"Hal yang sama dilakukan berbagai negara, seperti Inggris juga, Jerman, juga enggak ambil dari kompetisinya. Amerika ambil dari mana, Australia ambil dari mana," sambung Arya.
"Jadi sepanjang dia punya darah Indonesia, kenapa enggak. Dikotomi ini harus diselesaikan sekarang. istilah local pride atau anti-naturalisasi lah harus dihentikan Naturalisasi hanya proses, tapi sepanjang dia punya darah (Indonesia), maka dia berhak mewakili bangsa kita," tambahnya.
(Rivan Nasri Rachman)