PEMAIN naturalisasi, Greg Nwokolo, akhirnya buka suara mengenai penyebab hanya delapan kali main di Timnas Indonesia. Ternyata, ada unsur berbau politis di balik hal tersebut.
Greg merupakan salah satu pemain naturalisasi di Indonesia. Pesepakbola berusia 37 tahun itu mendapat status WNI pada 10 Oktober 2011 setelah memenuhi syarat yakni tinggal selama lima tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut di Indonesia.
Sayangnya, status WNI itu didapat Greg di tengah dualisme kepengurusan PSSI pada 2012. Dia baru bisa membela Timnas Indonesia pada 2013 di ajang Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Timnas Arab Saudi.
Usai debutnya itu, karier Greg di Timnas Indonesia kurang mulus. Dia tercatat hanya delapan kali berkostum Merah Putih. Padahal, pemain yang kini membela Arema FC itu diangap cukup potensial bagi skuad Garuda.
Pemain kelahiran Nigeria itu mengklaim ada unsur berbau politik yang membuatnya tak lagi dipanggil Timnas Indonesia. Greg dianggap tidak nasionalis ketika memutuskan melanjutkan kariernya ke Thailand, saat Indonesia terkena sanksi FIFA!
"Zaman aku, bilangnya sebentar kan (main untuk Timnas Indonesia), Anda tahu kenapa? Bisa cetak gol hari ini, habis main cetak gol pun besoknya enggak dipanggil lagi, alasannya apa? Tidak nasionalis," ungkap Greg dalam tayangan video di akun Youtube Sport77 Official, dikutip pada Kamis (14/12/2023).
"Waktu Indonesia kena sanksi aku pergi main ke Thailand, aku enggak dipanggil lagi, karena aku main di Thailand, tidak nasionalis," imbuh pria kelahiran 8 Januari 1986 itu.
Lebih lanjut, Greg beralasan kepergiannya ke Thailand untuk membela BEC Sasana Tero diakibatkan kompetisi di Indonesia yang mati suri. Parahnya, dia sempat ditawari untuk bermain di sebuah turnamen, tetapi bayarannya akan dipotong!
"Mereka mau aku waktu itu main di turnamen, turnamen (juaranya) potong 75 juta (rupiah). Bro, saya tidak main di turnamen, saya bermain di kompetisi," tandas Greg.
Sikap itu kemudian membuat karier Greg sangat singkat di Timnas Indonesia. Sang pesepakbola bahkan sempat tidak memiliki klub sebelum akhirnya dipinang Arema pada musim ini.
(Wikanto Arungbudoyo)