JADI tim pesakitan di Konfederasi Sepakbola Eropa (UEFA), Timnas Israel ternyata pernah juara Piala Asia. Si Biru dan Putih -julukan Timnas Israel- awalnya memang berada dalam naungan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) sejak 1954 hingga 1974.
Namun, Timnas Israel dipaksa oleh sebagian besar anggota AFC untuk pindah ke UEFA. Awal masalah pengusiran negara Yahudi itu dari AFC terjadi pada 1957 setelah adanya konflik dengan Palestina. Saat itu, sejumlah negara Arab pun memboikot Israel.
Sejumlah negara lainnya seperti Turki, Mesir, Indonesia, Sudan, hingga Belgia juga menolak melawan Israel pada saat Kualifikasi Piala Dunia 1958. Singkat cerita, Israel terpilih menjadi tuan rumah Piala Asia 1964, namun sejumlah negara seperti Kamboja, Indonesia, Jepang, China, hingga Afghanistan memilih untuk mundur.
Aksi penolakan terhadap Timnas Israel berlanjut pada Asian Games 1974 di babak penyisihan Grup B putaran kedua. Kali ini Korea Utara dan Kuwait menolak melawan mereka. Tak lama setelah itu, Kuwait mengajukan pemungutan suara terkait status Israel di AFC.
Hasilnya, 17 negara kompak menginginkan Timnas Israel keluar dari AFC, sedangkan 13 negara lainnya memilih tidak, dan 6 negara lainnya absen. Pada akhirnya, negara yang penduduknya mayoritas beragama Yahudi ini pun diusir dari AFC sejak 1974.
Setelah menjadi tim pesakitan usai ditendang dari AFC, Timnas Israel mencoba berlaga di kompetisi UEFA (1980–1981) hingga Oseania atau OFC (1985–1989). Timnas Israel kemudian resmi jadi anggota UEFA secara penuh pada 1994 setelah 20 tahun terusir dari AFC.