CARA unik Shin Tae-yong poles skill dan kemampuan Ramadhan Sananta serta Dimas Drajad menarik untuk diulas. Pasalnya, di bawah kepelatihan Shin Tae-yong lah kedua pemain ini tampil apik saat berseragam Timnas Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia seakan tidak memiliki seorang striker nomor 9 murni. Pemain nomor 9 adalah pesepakbola yang berada di posisi ujung tombak dan memiliki tugas utama mencetak gol.
(Dimas Drajad mencetak hattrick di laga Timnas Indonesia vs Brunei)
Terakhir kali Timnas Indonesia memiliki pemain lokal yang cocok menghuni posisi tersebut adalah Bambang Pamungkas. Setelah itu, Timnas Indonesia selalu kesulitan mencari pemain bagus hingga harus bergantung pada banyak pemain asing yang moncer di Liga Indonesia kemudian dinaturalisasi, seperti Cristian Gonzales dan Beto Goncalves.
Namun, di era Shin Tae-yong, pencarian akan penyerang berkualitas mulai terjawab. Striker lokal yang cocok dengan posisi nomor 9 muncul dalam diri Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta.
Ketajaman Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta ditunjukkan di leg pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang mempertemukan Timnas Indonesia kontra Brunei Darussalam. Pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis, 12 Oktober 2023 malam WIB, Dimas Drajad mencetak hattrick (tiga gol) dan Ramadhan Sananta mengemas brace (dua gol).
Meski di atas kertas Timnas Indonesia diunggulkan kontra Brunei Darussalam, permainan full defense sang lawan terbukti menyulitkan skuad Garuda di babak pertama. Pada momen inilah bukti kecerdasan Shin Tae-yong dalam memoles skill dan kemampuan Dimas Drajad serta Ramadhan Sananta terlihat.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengubah taktik di babak kedua yang membuat potensi asli Dimas Drajad dan Ramadhan Sananta keluar. Dengan mengubah taktik, yang mana lebih banyak melepaskan crossing di babak pertama, diubah dengan permainan kombinasi di babak kedua.
Hal itu membuat Timnas Indonesia mencetak empat gol di babak kedua. Semua gol yang tercipta di babak kedua dilesakkan Ramadhan Sananta dan Dimas Drajad! Alhasil, Timnas Indonesia menang dengan skor 6-0.
Pola penerapan taktik seperti inilah yang hampir tidak pernah dilakukan para pelatih Timnas Indonesia sebelumnya. Terkhusus para pelatih lokal, mereka lebih gemar mengandalkan permainan yang banyak dribel dan umpan jauh.