LUIS Rubiales akhirnya mundur sebagai Presiden Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) pada hari Minggu (10/9/2023) waktu setempat. Hal ini merupakan imbas dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan terhadap kapten Timnas Wanita Spanyol, Jenni Hermoso.
Sebelumnya, Rubiales mencium Hermoso tanpa persetujuan setelah Timnas Wanita Spanyol berhasil menjadi juara Piala Dunia Wanita 2023. Hermoso kemudian melaporkannya sebagai tindakan kriminal pada pekan lalu.
Kemudian pada hari Minggu (10/9/2023) malam waktu setempat, RFEF, Federasi Sepakbola Spanyol yang setara dengan PSSI di Indonesia, mengonfirmasi pengunduran diri Rubiales sebagai Ketua Federasi. Selain itu, Rubiales juga mengundurkan diri sebagai wakil presiden UEFA.
“Saya telah mengajukan pengunduran diri saya kepada Presiden [RFEF] yang aktif, Pedro Rocha,” kata Rubiales dalam sebuah surat terbuka yang beredar pada hari Minggu (10/9/2023), dilansir dari ESPN.
“Saya juga telah menginformasikan bahwa saya telah melakukan hal yang sama kepada posisi saya di UEFA, jadi seorang pengganti untuk peran saya sebagai wakil presiden akan dicari,” tambahnya.
“Setelah disanksi oleh FIFA, ditambah lagi dengan proses yang dijatuhkan kepada saya, maka sudah jelas bahwa saya tidak bisa lagi kembali kepada peran saya,” pungkas Rubiales.
Rubiales mengatakan bahwa pengunduran dirinya adalah untuk menghindarkan kemunduran sepakbola Spanyol dan tidak menghambat upaya RFEF dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2030, bersama dengan Portugal, Maroko, dan Ukraina.
“Saya mengambil keputusan setelah memastikan bahwa kepergian saya akan berkontribusi kepada stabilitas yang akan membuat Eropa dan Afrika tetap bersatu dalam mimpi untuk [menggelar Piala Dunia pada] 2030,” katanya.
(Reinaldy Darius)