Roberto Mancini juga mengisyaratkan bahwa dia berharap untuk mengirim pesan kepada Gravina tentang betapa buruknya keadaan ini. Akan tetapi, FIGC lebih dulu disebut mengambil kesempatan untuk menyingkirkannya.
“Gravina untuk sementara memikirkan hal-hal yang sangat berbeda dari saya. Saya disingkirkan murni karena keputusan saya. Saya ingin mengirim sinyal kepada Presiden, dia bisa saja membantu saya jika dia mau," tambahnya.
Lebih lanjut, Roberto Mancini juga menegaskan dia ingin menghilangkan klausul dalam kontrak yang memungkinkan FIGC memecatnya jika dia gagal bawa Italia lolos ke Piala Eropa 2024. Namun, situasinya saat ini tidak berjalan sesuai harapan.
“Saya hanya meminta itu agar saya memiliki kedamaian dan ketenangan selama beberapa bulan ke depan. Jelas, saya akan pergi jika keadaan tidak berjalan baik dan kami gagal lolos," tegas Mancini.
Sikap Roberto Mancini itu jelas berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Shin Tae-yong. Tercatat, sejak Shin Tae-yong dikontrak oleh PSSI pada awal Januari 2020, juru taktik asal Korea Selatan tersebut selalu siap ketika ditugaskan menangani Timnas Indonesia U-19, U-20, U-23, hingga senior.
(Djanti Virantika)