BERKAT dorongan sang kakak yang main di Liga Indonesia, calon kiper Mancester United Andre Onana tumbuh menjadi pesepakbola jempolan. Kakaknya, Nnana Onana, adalah orang yang menginspirasinya untuk mengejar mimpi menjadi pesepakbola top dunia.
Andre Onana merupakan salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Berusia 27 tahun, Andre Onana sudah pernah merasakan trofi di Belanda dan Italia.
Andre Onana tercatat tiga kali mengantarkan Ajax Amsterdam juara Liga Belanda, plus membawa Inter Milan kampiun Coppa Italia 2022-2023.
Atas prestasi gemilangnya di lapangan hijau, membuat Manchester United kepincut. Setan Merah, julukan Manchester United, mati-matian ingin memboyongnya pada musim panas 2023.
BACA JUGA:
Usaha Manchester United tampaknya membuahkan hasil. Jurnalis Italia Fabrizio Romano menyebut Andre Onana akan resmi gabung Manchester United pada tengah pekan ini.
“Ini adalah minggu Andre Onana untuk Manchester United. Negosiasi akan dilanjutkan di babak final untuk mengajukan penawaran resmi dan menyelesaikan kesepakatan,” tulis Fabrizio Romano di akun Twitter resminya, @FabrizioRomano beberapa waktu lalu.
Kepiawaian Andre Onana bermain bola ternyata tak lepas dari campur tangan sang kakak Nnana Onana, yang pernah bermain di Liga Indonesia. Nnana Onana pernah berseragam Persikad Depok dan PSPS Pekanbaru pada medio 2000-an.
Dari sini hubungan Andre Onana dengan sepakbola terjalin. Ia selalu mendapatkan perlengkapan sepakbola ketika kakaknya pulang ke Kamerun.
Perlengkapan sepakbola yang diberikan Nnana Onana ke adiknya itu, ia beli di Mall Depok. Hal itu belanjut sampai ia akhirnya masuk ke akademi Barcelona, La masia pada 2010.
“Saya sering membeli sarung tangan di Mall Depok, beli sepatu di Depok, beli baju simpan, kalau pulang kampung saya kasih supaya dia main. Itulah sampai Andre Onana masuk ke Barcelona," kata Nnana Onana, dikutip dari akun instagram suporter Persikad Depok, Super Cyber Depok.
Peran sang kakak itu yang tidak dilupakan Andre Onana. Ia mengaku pengaruh sang kakak, yang bermain sebagai bek, itu berhasil mengalahkan saran kedua orangtuanya yang memintanya fokus bersekolah ketimbang menjadi pesepakbola.
“Ayah saya tidak ingin saya bermain sepakbola. Ia ingin saya bersekolah karena lebih aman, sedangkan sepakbola terlalu berisiko,” kata Andre Onana dalam sebuah wawancara.
“Dalam pandangan orangtua saya, di sepakbola saya bisa cedera dan tidak tahu apa yang terjadi nanti. Jadi, kedua orangtua saya ingin saya fokus di sekolah. Saya mengikuti sepakbola karena kakak saya. Ia mendapat tawaran dari Jakarta, Indonesia, dan dia pergi ke sana, dan aku mulai untuk mengejar mimpi saya,” tutup Andre Onana.
(Nanda Aria)