Sementara itu, kepada Indonesia, AFC memberi sanksi kepada pemain, staf pelatih, dan ofisial. Tak seperti FAT, AFC tak memberi hukuman kepada PSSI.
Untuk hukuman kepada pemain Timnas Indonesia U-22, ini diberikan AFC kepada Titan Agung, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany. Kemudian, ada asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, Sahari Gultom, serta tiga ofisial, yakni Ahmad Nizar Caesarea Noor, Muhni Toid Sarnadi, dan Tegar Diokta Andias, yang juga disanksi.
Titan Agung dan Komang Teguh mendapat hukuman dilarang tampil di enam laga plus denda sebesar USD1.000 atau sekira sekira Rp14 juta.Pasalnya, Titan dan Komang dianggap melanggar Pasal 47 dan 38.2.4 Kode Etik Disiplin dan Etik AFC.
Sanksi serupa juga dijatuhkan kepada Sahari Gultom dan Tegar Diokta Andias. Sanksi berbeda berlaku untuk Ahmad Nizar, Taufany, dan Muhni. Ketiganya disanksi dengan Pasal 51 Kode Disiplin dan Etik AFC soal keributan dalam pertandingan sehingga dihukum tidak bisa bersama tim selama enam laga Timnas Indonesia U-23.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia U-22 dan Thailand terlibat keributan pada final SEA Games 2023. Saking tingginya tensi pertandingan, wasit harus mengeluarkan 14 kartu kuning dan tujuh kartu merah.
(Djanti Virantika)