PRESIDEN Turki, Recep Tayyip Erdogan, menilai ada unsur politik di balik alasan kenapa Cristiano Ronaldo jarang tampil sebagai starter di Piala Dunia 2022. Erdogan menilai dukungan Cristiano Ronaldo kepada Palestina menjadi salah satu alasan kenapa tenaga CR7 tidak dimaksimalkan pelatih Timnas Portugal, Fernando Santos, di Piala Dunia 2022.
Cristiano Ronaldo selalu menjadi starter dalam tiga laga fase grup yang dijalani Portugal di Piala Dunia 2022. Namun, memasuki fase gugur, Cristiano Ronaldo gagal menjadi starter karena kalah bersaing dengan penyerang muda Benfica, Goncalo Ramos.
Terkait Palestina, Cristiano Ronaldo dikabarkan pernah melelang trofi sepatu emas Eropa yang didapatkannya pada 2011. Menurut laporan The Sun, uang lelang yang diterima senilai 1,2 juta pound atau setara Rp22,6 miliar digunakan untuk membangun sekolah di Gazza, Palestina.
Karena itu, Erdogan mengaitkan dukungan Cristiano Ronaldo di atas kepada kampanye dukungan kepada Palestina yang marak di Piala Dunia 2022. Erdogan menilai Cristiano Ronaldo sebagai korban politik Piala Dunia.
Sekadar diketahui, FIFA tak terlalu peduli dengan invasi yang dilakukan Israel kepada Palestina. Beda halnya ketika Rusia menginvansi Ukraina, FIFA langsung menjatuhkan hukuman kepada Rusia, sesuatu yang tidak dilakukan FIFA kepada Israel.
“Ronaldo adalah seseorang yang berdiri untuk perjuangan Palestina,” kata Erdogan dilansir dari Kantor Berita Anadolu Agency, Senin (26/12/2022).
“Mereka (FIFA) telah menyia-nyiakan Ronaldo. Sayangnya, mereka memberlakukan larangan politik terhadapnya,” sambung Erdogan.
