KISAH Lionel Messi yang sempat ditawari bela Timnas Spanyol sebelum juara Piala Dunia bersama Argentina akan dibahas di sini. Beruntung bagi Argentina, karena sang megabintang menolak tawaran tersebut.
La Pulga – julukan Lionel Messi – dibesarkan oleh klub asal Spanyol, Barcelona. Dia memang memiliki darah Spanyol dari ayahnya, Jorge, yang juga merupakan keturunan Italia.
Ya, Lionel Messi bisa membela tim nasional selain Argentina dalam karier sepakbolanya. Dia pun sempat ditawarkan untuk membela Timnas Spanyol pada sewaktu-waktu dalam kariernya.
Ceritanya pada 2005 silam, ketika Lionel Messi baru setahun bermain untuk tim senior Barcelona. Performa pemain yang masih berusia 18 tahun itu sudah mengundang decak kagum dari sejumlah pihak, tak terkecuali Vicente Del Bosque, yang merupakan mantan pelatih Timnas Spanyol.
Del Bosque merupakan sosok yang mengantarkan Timnas Spanyol juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Namun, pada 2005, Del Bosque belum melatih La Furia Roja – julukan Timnas Spanyol.
Pelatih yang kala itu menukangi Besiktas tersebut menyarankan Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) untuk memanggil Lionel Messi. Namun sayang, pemain bertubuh mungil tersebut menolaknya.
Messi pun kemudian melakoni debutnya bersama Timnas Senior Argentina pada 17 Agustus 2005. Pelatih Argentina kala itu, Jose Pekerman, memberikannya kesempatan bermain dalam laga uji coba kontra Hungaria hanya semenit sebelum pertandingan berakhir.
Namun Messi kemudian dipercaya tampil di kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Amerika Selatan dalam tiga pertandingan berturut-turut. Dia menjadi langganan tim nasional sejak saat itu hingga mendapatkan tempat di skuad Piala Dunia 2006, tempatnya melakoni tiga pertandingan dengan mencetak satu gol dan satu assist.
Ya, sisanya adalah sejarah. Lionel Messi sukses mengantarkan Argentina tampil di Piala Dunia 2010, 2014, 2018, dan 2022. Namun gelar yang ditunggu baru tiba pada tahun ini.
Andai saja Lionel Messi memilih membela Spanyol pada saat itu. Akankah akhir bersejarah seperti ini akan tercipta? Tiada yang tahu, karena itu (syukurnya) tidak pernah terjadi.
(Reinaldy Darius)