“Saya tegaskan bahwa bola itu bundar, kita tidak bisa bilang dapat kemenangan dengan mudah atau tidaknya. Situasi bisa berubah-ubah,” tukasnya.
Berkaca dari Piala Dunia 2022, banyak negara-negara besar yang mendadak tersingkir padahal turnamen masih di fase awal. Sebut saja Belgia, Spanyol, dan Jerman.
Jerman tidak sepenuhnya fokus sejak awal turnamen karena terlalu memikirkan kampanye LGBT mereka. Sedangkan Spanyol sudah merasa lolos ke perempatfinal ketika tahu bahwa lawan mereka di babak 16 besar adalah Maroko.
Di sisi lain, Eden Hazard menyebut Belgia bisa jadi juara dunia hanya setelah kemenangan 1-0 atas Kanada di partai pembuka fase grup. Pada akhirnya, tim asuhan Roberto Martinez itu disingkirkan Maroko dan Kroasia di babak grup karena finis ketiga.
(Reinaldy Darius)