Sementara di level Timnas, ia sempat mempersembahkan juara Piala Dunia U-20 buat Argentina. Itu diraih pada tahun 1997.
Usai melambung tinggi di Deportivo La Coruna, Lionel Scaloni mencari peruntungan di luar Spanyol. Ia sempat bermain di Italia untuk Lazio dan Atalanta. Bahkan, ia memutuskan gantung sepatu di Atalanta pada 2015.
Semenjak itu, ia terus mengasah kemampuan melatihnya. Kemudian, pada 2016 ia mengawali karier di dunia kepelatihan sebagai asisten pelatih Sevilla FC pada 2016-2017. Usai menjajal peruntungan di Sevilla, ia dipercaya mendampingi Jorge Sampaoli pada Juni 2017 sebagai asisten manajer.
Namun, ia belum bisa mempersembahkan gelar juara. Baru pada 2018, ia dipercaya menjadi pelatih kepala di Timnas Argentina U-20. Akan tetapi itu tidak lama, sebelum akhirnya ia ditarik ke level senior sejak Agustus 2018.
Di bawah asuhan Lionel Scaloni, Argentina tampil moncer. Dalam kurun waktu empat tahun, ia sudah mempersembahkan tiga trofi sekaligus. Piala pertamanya bersama Argentina diraih di Copa Aemerica 2020-2021.
Kemudian, ia mampu membawa Argentina merengkuh Finalissima 2022, kontra Italia. Di turnamen yang mempertemukan juara Copa America vs Piala Eropa itu, Argentina menang 3 gol tanpa balas.
Terbaru, Lionel Scaloni mampu mempersembahkan trofi Piala Dunia 2022. Sempat diragukan karena kalah 1-2 dari Arab Saudi di laga pembuka fase grup, Argentina menjelma jadi tim mengerikan hingga tak terkalahkan.
Puncaknya ketika Argentina bersua Prancis di final Piala Dunia 2022. Ia membantu Lionel Messi dkk menang lewat adu penalti setelah imbang selamat 120 menit. Dengan demikian, Lionel Scaloni mampu mempersembahkan trofi Piala Dunia ketiga bagi Argentina, setelah sebelumnya juara pada 1978 dan 1986.
(Hakiki Tertiari )