Dikutip laman BBC, Selasa (1/11/2022), Komite eksekutif UAF menggelar pertemuan pada Senin 31 Oktober di mana mereka setuju untuk membuat permintaan kepada FIFA tersebut. Diharapkan FIFA mempertimbangkan hal tersebut sebelum dimulainya Piala Dunia pada 20 November mendatang.
Awal bulan ini, tokoh sepakbola dan olahraga Iran serta kelompok hak asasi manusia, Open Stadiums, juga meminta FIFA untuk melarang tim nasional Iran. Ada juga klub besar Ukraina Shakhtar Donetsk turut melayangkan protesnya.
Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Iran (HRANA) telah melaporkan bahwa 284 orang, termasuk 45 anak-anak, telah dibunuh pasukan keamanan dalam penumpasan protes. Menyusul kematian dalam tahanan polisi seorang wanita yang dituduh mengenakan jilbabnya "secara tidak benar".
(Dimas Khaidar)