Beberapa kali pindah sekolah sepakbola untuk memperdalam olah bolanya, bakatnya terpantau oleh seorang pelatih. Dari sanalah kata Aditya, posisinya berubah dari stopper menjadi seorang penjaga gawang. Apalagi saat itu dikatakannya didukung dengan postur tubuh yang tinggi serta memiliki potensi besar.
“Ya awalnya disuruh jadi kiper itu coba-coba, tapi ternyata kok nyaman, dan sampai sekarang Alhamdulillah jodohnya di posisi kiper,” beber Aditya.
Umur bertambah ternyata membuat bakar Aditya kian mentereng. Bahkan nama Aditya direkomendasikan oleh seorang pemandu bakat sepakbola untuk masuk di Aji Santoso International Football Academy (ASIFA).
Perlahan tapi pasti karier Aditya Arya Nugraha terus memanjak, terbaru bakatnya membuat Aji Santoso kepincut dan memutuskan merekrut pemain berusia 18 tahun bergabung ke Persebaya Surabaya.
“Saat ikut ASIFA saya dipantau coach Aji, lalu saya diajak untuk gabung Persebaya. Dan saat ini saya dikontrak selama tiga tahun,” ungkap alumni SMPN 1 Pakis ini.
Karakter Aditya yang kalem dan pendiam nyatanya berbanding 180 derajat di lapangan. Alhasil Aditya pun mendapat kesempatan dipanggil Timnas Indonesia U-20 bersama Shin Tae-yong.
"Setelah gabung Persebaya, saya lalu dapat panggilan ke Timnas Indonesia U-20 bersama coach Shin Tae-yong,” ujar pengagum dari kiper Real Madrid Thibaut Courtois itu.