Sejak dipercaya menjadi tuan rumah pada 2010, Qatar terus berbenah diri menyambut para kontestan, yang bakal datang ke negaranya. Perjalanan Qatar membenahi semua fasilitas utama hingga penunjang, tentu tidak mudah.
Qatar mendapat sejumlah tantangan. Publik semoat menyoroti terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah. Banyak isu yang berkembang akan hal ini. Salah satunya adalah isu penyuapan kepada pejabat FIFA sebesar Rp54,2 miliar. Tudingan akan suap ini bertujuan untuk mengamankan dukungan bagi Qatar untuk menjadi tuan rumah.
Namun selah dua tahun terakhir diusut, akhirnya negara yang berada di semenjang Jazirah Arab ini bebas akan tuduhan tersebut. Bukan hanya itu saja, Qatar juga menghadapi tuduhan dari Amnesty Internasional dan Human Rights Watch.
Ketika itu, Qatar dituding melakukan perbuatan buruk kepada pekerja asing yang dipekerjakan untuk membangun fasilitas Piala Dunia. Namun, Qatar lagi-lagi bisa menjawab tantangan tersebut.
Dengan demikian, FIFA mempercayai jerih payah Qatar untuk jadi tuan rumah. Alhasil, FIFA tak sama sekali berupaya mengubah tuan rumah Piala Dunia 2022 dan tetap mempercayai Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia tahun ini.
(Hakiki Tertiari )
